Sebenarnya, jika orang yang kita anggap saingan itu melakukan sesuatu yang baik, tentu kita punya dua pilihan; Menjadi lebih baik darinya, atau merendahkan mereka.
Sayangnya, banyak pemuda yang sumbuhnya ternyata terlalu pendek. Sehingga lebih suka berpikir sederhana, sesederhana menghina orang yang tanpa mereka sadari sebenarnya sejalan dengan mereka.
Terpecah belahnya gerakan mahasiswa dan pemuda ini sebenarnya sebuah hal yang lucu, mengingat Belanda mampu melanggengkan kekuasaannya di Hindia Belanda dengan sebuah teknik bernama Devided et Impera; Pecah belah lalu adu domba
Hari ini organisasi-organisasi mahasiswa entah secara sadar atau tidak, sudah terpecah belah dan juga sudah saling mengadu domba.
Adakah dalang yang mengkoreografikan semua ini?
Kami tak ingin berasumsi lebih jauh. Karena koreografer tersebut pastinya adalah orang yang diuntungkan dengan kondisi tersebut.
Kita semua tahu siapa, tapi tak sanggup menyebutnya.
Biarlah itu menjadi ijtihad masing-masing pembaca.
Ariel Amanda Kutajeng
Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Psikologi UIN Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H