hingga tanpa sengaja saya pernah menumpahkan kuah bakso ke buku tersebut lalu harus menyetrika setiap halaman yang mengkerut karena basah.
hal-hal seperti itu adalah sesuatu yang tidak pernah bisa kita temukan dalam internet, apa lagi jika hanya membaca sebatas pada judul artikelnya saja.
Namun hal ini yang menjadikan buku-buku itu memiliki suatu kebermaknaan yang melancarkan jalan ide  yang ingin disampaikan penulis pada pembaca.
Milan Kundera pernah berkata bahwa, "Jika ingin menghancurkan sebuah bangsa, hancurkan buku-bukunya". Artinya, membaca buku tidak hanya sekedar menerima informasi tapi juga menjaga informasi tersebut yang sekaligus mengemban amanat untuk melanjutkan atau bahkan menciptakan peradaban.
Untuk itu maka membaca tidak boleh dilakukan seperti orang yang sholat tapi hanya ingin sekedar menggugurkan kewajiban sholat, bukan untuk benar-benar beribadah.
Membaca berarti mempertemukan antara satu buku dengan buku lain, satu ide dengan ide lain, lalu membenturkannya pada realitas yang dihadapin hingga menghasilkan suatu sintesis baru.
bagaimana jika tidak suka membaca?
belajarlah untuk menyukainya, karena ini sebuah kebutuhan.
lagipula, benar kata Mark Twain bahwa sebenarnya, seseorang yang tidak membaca tidak lebih baik dari pada mereka yang tidak bisa membaca.
Maka semuanya kembali lagi kepilihan anda~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H