Namun, yang mereka lupa, tatkala para Great Houses sibuk bertarung satu sama lain, mereka tidak sadar adanya ancaman besar dari Utara. Seorang Evil Winter, yang ingin merusak dan menyelimuti seluruh dunia dengan es dan kehancuran.
Dengan adanya kekhawatiran ancaman Evil Winter tersebut, akhirnya mereka sadar: tidak penting siapa yang duduk di "Iron Throne". Yang penting adalah kekuatan bersama untuk mengalahkan Evil Winter agar bencana global tidak terjadi. Agar dunia tidak berubah menjadi tanah tandus yang porak poranda, yang menyengsarakan kita semua.
Demikian pidato Jokowi menanggapi kondisi dunia yang dipuji oleh Direktur Dana Moneter Internasional, IMF, Christine Lagarde, dan dianggap telah "meningkatkan standar dalam penyampaian pidato" di forum dunia.
Perang dagang yang panas ini, ditambah disrupsi teknologi yang sangat cepat bergerak mengakibatkan banyak industri terguncang. Tentu ini berbahaya bagi ekonomi dunia, industri apapun itu pada akhirnya ambruk jika tidak berkolaborasi dan mengikuti tuntutan teknologi.
China dan AS memang harusnya berkolaborasi saling menguatkan dan berimbas ke negara-negara lain di dunia. Industri-industri pun harus sudah mulai bergerak mengikuti tuntutan teknologi yang semakin maju jika tidak ingin mati. Teknologi telah memudahkan, namun juga mematikan jika coba-coba bertahan melawan arus perubahan jaman.
Seharusnya kedua negara ini sadar akan potensi dirinya yang dapat ikut mendorong kemajuan negara-negara lain. Tiap negara saling mengisi dengan bermacam produksi dan komoditi di sektor unggulannya, tanpa harus egois menguasai satu sama lain.
Tapi mungkinkah itu terjadi? Agaknya cukup mustahil melihat negara-negara adidaya selalu berusaha untuk menguasai ekonomi dunia, menjadi polisi dunia, menjadi pemimpin dunia, entah untuk tujuan apa.
China yang jago berspekulasi dan Trump yang tak pernah bisa dibaca arah pikirannya membuat dunia was-was, perang ini pun semakin rumit. Trump bisa saja menurunkan tarif impor terhadap negara lain, tapi ke China berlaku sebaliknya. Dan entah respon apa yang akan dilakukan China jika itu terjadi.
Kita hanya bisa berharap China dan AS menyudahi hal sia-sia ini. Semoga kicauan Trump kemarin di Twitter yang menyatakan diskusi dengan China perihal perjanjian perdagangan berlangsung positif. Kicauan Trump itu usai kesepakatan gencatan senjata 90 hari perang dagang China - AS pada KTT G20 di Argentina.
Usai gencatan senjata ini, lalu apa lagi tuan Trump? Tuan Xi Jinping? Sudahilah perang kalian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H