Malam  minggu kemarin saya  ke acara sunatan keluarga  di Bongoso, sebuah kampung yang terletak di  desa Barua, Bantaeng. Acaranya ramai, beberapa anak-anak main kejar-kejaran di jalan beton tepat di depan rumah. Di teras, lima orang laki-laki duduk melingkar dan memainkan kartu, tiga diantaranya dalam posisi jongkok sambil memperhatikan 13 kartu remi yang digenggamnya.
Dalam literatur sejarah permainan remi berasal dari Tiongkok dan hanya dimainkan oleh kalangan bangsawan, lalu mengalami banyak perkembangan hingga permainan itu dapat dimainkan di kampung-kampung.
Di komputer atau android kartu remi dimainkan dalam bentuk Solitaire, Poker, dan Qiu-Qiu, atau sering kita lihat kartu remi digunakan sebagai alat pertunjukan para pesulap, juga digunakan oleh peramal.
Di kampung Bongoso kartu remi menjadi alat kekerabatan, turut meramaikan acara-acara keluarga, dan menjadi penyemangat anak muda bahkan orang tua untuk berkumpul hanya untuk memainkan kartu remi. Rela begadang, meski besok harus kembali ke ladang.
Pesta menjadi semacam waktu luang, melupakan sejenak kesibukan berkumpul dengan keluarga yang datang dari jauh, berbagi kebahagiaan dengan tetangga, baik yang dekat hingga tetangga yang rumahnya berada di pojok kampung.
Tidak ada hadiah yang menarik, selain senyum pemilik pesta saat mengantarkan piring-piring kue dan jumbo yang berisi kopi hitam hasil sangrai sendiri.
Saya tidak ikut main, di sana hanya beberapa orang yang saya kenal namun mereka tetap ramah ke saya. Saat berdiri menyaksikan, seseorang menawarkan rokok dan mengajakku ikut bermain.
"om main maki juga"
Tidak bermaksud menolak, Saya meraba kantong celana bagian depan sebagai isyarat ada sebungkus rokok di dalamnya.
"iye adaji, main maki dulu" jawabku
Kuraih kursi plastik di dekatku dan menuangkan segelas kopi, duduk berdampingan dengan  mereka yang sedang bermain. Sesekali saya tertawa ketika seorang berhasil menang, saya merasa ikut merayakannya.
saya memakai celana jeans dan tidak lihai main kartu, saya membayangkan saat ikut bermain, mungkin harus berjongkok sampai permainan selesai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H