Sudah menjadi keharusan bagi siapa saja yang merasakan gejala Covid-19 harus Isoman, gejala itu diantaranya hilang penciuman, demam, badan terasa pegal-pegal dll.Â
Isoman adalah kepanjangan kata Isolasi Mandiri, dalam kontek lain bisa disebut mengasingkan diri dari keramaian dan dalam kontek tasawuf bisa disebut "ujlah" mengasingkan diri dari hiruk-pikuk duniawi menuju Allah SWT.Â
Isoman Covid-19 dengan isoman lainnya tidak ada perbedaan, akan tetapi Isoman Covid-19 menuntut orang beristirahat sejenak dengan waktu minimal 14 hari dengan rutinitas makan makanan yang bergizi, penuh nutrisi, banyak vitamin agar Imun tubuh menjadi bertambah kuat dalam melawan virus yang masuk.Â
Semeny Isoman lain atau dalam konteks lain menuntut orang berbuat yang lebih positif, memperbanyak dzikir bertasyakur dan mencoba melakukan introspeksi diri menjadi hal yang utama.Â
Berbagai persamaan dan perbedaan dalam Isoman tergantung pada nilai dan kontek dimana isoman itu dilakukan. Apakah isoman Covid-19 atau isoman lainnya. Berikut hal-hal yang dapat mengisi apabila Isoman itu dilaksanakan.
Kembali pada Allah SWT.Â
Setiap manusia beriman wajib hukumnya kembali pada Allah SWT, kembali pada Allah pada dasarnya adalah menghadirkan fisik serta fisikis berada di hadapan Allah, memohon dan melakukan ibadah hanya kepada Allah "Iyya kana'budu wa Iyya kanastai'in"Â
Segala permasalahan dapat di ajukan kelada Allah, yang berat da ringan semuanya milik Allah. Menghadirkan Allah dalam berbagai aktivitas menjadi kunci kesuksesan dunia dan akhirat kelak.Â
Perbanyak istighfar
Ajuran agama ketika kita berada dalam kesulitan dan ujian maka perbanyaklah Istighfar mohon ampunan Allah dari segala tindakan pekerjaan yang telah dilakukan.Â
Istighfar menjadi jalan bagi setiap orang-orang Sholih dalam menggapai ridho Allah, pengakuan dosa menjadi lebih baik dari pada pengakuan amal. Allah akan melihat seberapa besar keinginan hambanya untuk diampuni oleh-Nya, niscaya Allah maha Pengampun.Â
Introspeksi diri
Jalan untuk mengisi Isoman adalah dengan jalan intopeksi diri, menimbang-nimbang diri kita apakah sudah benar atau tidak. Dalam mengintopksi diri kita akan melakukan penyadaran diri sehingga buah dari penyadaran itu akan menjadi 'sabar' adanya sikap menerima dari berbagai hal dan kejadian yang dialami.Â
Tidaklah takut dengan Isoman, karena problem hidup yang kita hadapi akan selesai dengan Isoman, bernostalgia dengan Allah adalah jalan Isoman yang baik dan akan menghasilkan hasil terbaik.Â
Bagi mereka yang melakukan Isoman dikarenakan Covid-19, lakukan hal yang positif dan bersabar, Allah perintahkan apabila kita ditimpa musibah maka solatlah dan bersabarlah. Semoga Isoman kita dapat kebaikan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI