Gambaran mekanisme produksi dalam islam dapat dilakukan dengan menggunakan analisis kurva atau garis. Gambaraan mekanisme produksu adalah menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diproduksi dan biaya yang dikeluarkan. Hal ini dapat digambarkan menggunkan kurva sebagai berikut:
a.Kurva biaya (cost)
Untuk memproduksi suatu produk tertentu dibutuhkan biaya tetap (fixed cost =FC) dan biaya keseluruhan (total cost =TC). Produk yang dihasilkan dijual untuk mendapatkan penerimaan, maka akan ditemukan total penerimaan dari hasil penjualan produk atau disebut total revenue (TR). Hubungan antara FC,TC dan TR dapat digambarkan dalam grafik hubungan biaya, penerimaan dan jumlah produksi.(idri,2015:76)
 Aktivis produksi mencakup semua pekerjaan yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, mulai dari berani, berindustri, usaha jasa, dan lain sebagainya. Dalam perspektif islam semua usaha itu masuk dalam kategori ibadah. Bahkan dalam hal itu menempati porsi sembilan puluh persen dari ibadah.Â
Sebab, bekerja yang produktif akan membantu manusia dalam menunaikan ibadah-ibadah wajib, seperti; shalat, zakat, puasa, haji dan lain sebgaainya, semua ibadah itu menempati sepuluh persen dari ibadah. Bahkan, Rasulullah SAW mendorong untuk bekerja dan berproduksi serta melarang pengangguran walaupun manusia memiliki modal financialyang mencukupi, sebagaimana sabda rasul: "yang paling pedih siksa manusia dihari kiamat adalah orang yang cukup yang menganggur" (HR.Al daylami).Â
Hadis ini menjadi landasan ja'far yang mengatakan kepada mu'azd ketika ia tidak bekerja karena kecukupan finansial dan kaya, dengn mengatakan : "Hai mu'adz, apakah anda tidak bisa berdagang atau anada zuhud dalam hal itu?" . mu'adz menjawab: saya bukannya tidak bisa berdagang dan tidak pula zuhud. Saya lakukan itu karena saya memiliki banyak harta dan harta itu cukup sampai saya meninggal". Kemudian ja'far berkata:"jangan kau tinggalkan pekerjaan itu, karena hal itu akan menghilangkan nilai rasionalitas Anda." (idri,2015:66)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H