Mohon tunggu...
Eko Sudaryanto
Eko Sudaryanto Mohon Tunggu... Freelancer - Awam yang beropini

Awam yang beropini!

Selanjutnya

Tutup

Politik

KPK Vs Banggar: Tiga Kesalahan Banggar dan DPR!

3 Oktober 2011   16:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:22 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

E.Sudaryanto|Kompasiana.com. KALAU DIPIKIR-PIKIR, salah anggota serta pimpinan Banggar dan DPR juga, jika akhirnya mereka merasa dihakimi media dan publik.

Setidak-tidaknya ada 3 kesalahan cukup fatal yang dilakukan anggota serta pimpinan Badan Anggaran dan DPR, sebagai reaksi atas pemanggilan dan pemeriksaan pimpinan Banggar oleh KPK terkait kasus di Kemenakertrans.

KESALAHAN PERTAMA. Tidak seharusnya mereka mengkaitkan pemanggilan dan pemeriksaan KPK terhadap para pimpinan Banggar dengan pembahasan RAPBN 2012. Karena terbukti langkah ini telah memicu hujan kritik terhadap Banggar, yang dianggap tidak bertindak profesional, proporsional dan telah mengabaikan arti penting pembahasan RAPBN 2012 yang harus selesai pada bulan Oktober ini.

KESALAHAN KEDUA. Anggota serta pimpinan Banggar dan DPR terlalu bersemangat membela keputusan penghentian pembahasan RAPBN 2012, atau apapun istilahnya, dengan menimpakan kesalahan utama kepada KPK.

Menurut pendapat saya, kedua kesalahan tersebut di ataslah yang justru menyebabkan terjadinya penghakiman media dan publik terhadap Banggar khususnya dan DPR pada umumnya. Logikanya, jika tidak ada yang salah di Banggar, mengapa harus merasa tidak nyaman dengan pemanggilan dan pemeriksaan KPK!

Lalau apa KESALAHAN KETIGA?

KESALAHAN KETIGA, adalah jika nantinya KPK dapat membuktikan, bahwa memang benar ada yang salah di Badan Anggaran DPR, seperti yang dicurigai publik, dengan munculnya banyaknya kasus yang diduga terkait Banggar belakangan ini. *03102011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun