Mohon tunggu...
Eko Sudaryanto
Eko Sudaryanto Mohon Tunggu... Freelancer - Awam yang beropini

Awam yang beropini!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Toilet Rumah Kampung Untuk Anggota DPR!

11 Januari 2012   13:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:01 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun mendapat kritikan tajam dari masyarakat, namun beberapa anggota dewan tetap ngotot, agar proyek renovasi toilet di gedung Nusantara I senilai 2 Miliar tetap dilaksanakan!

Dalam sebuah berita di Detikcom sore ini, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, meminta agar masyarakat dapat memaklumi dilakukannya renovasi ratusan toilet yang mampat dan bocor di dalam gedung wakil rakyat tersebut, dan menebar bau pesing!

Sekilas permintaan Wakil Ketua DPR dari partai GOLKAR di atas terdengar sangat wajar, tapi sangat melukai hati rakyat. Mengapa rakyat yang harus dapat memaklumi keinginan dan kepentingan wakilnya di parlemen? Bukankah mereka yang seharusnya berusaha memaklumi pikiran dan keinginan masyarakat?

Sebenarnya masih ada solusi tengah yang dapat memuaskan kedua belah pihak: rakyat dan DPR.

DPR akan tetap mendapatkan toilet yang baru, bersih, tidak mampat dan tidak bau pesing. Sementara masyarakat tidak merasa dikhianati oleh wakil rakyat yang suka memboroskan anggaran!

Solusi tengah yang saya maksud, adalah renovasi toilet tetap dilakukan. Tetapi dengan disain dan spesifikasi toilet rumah kampung, bukan sekelas toilet rumah dan apartemen mewah. Meskipun lebih sederhana, yang penting tetap fungsional dan tidak bau pesing lagi. Asalkan dirawat dan dibersihkan sebagaimana mestinya

Dengan cara tersebut di atas, pasti anggaran yang digunakan dapat dipangkas besar-besaran, sampai pada jumlah yang tidak relevan lagi untuk diperdebatkan!

DEAL, pak Priyo? (E. SUDARYANTO-110112)ï¿»

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun