Mohon tunggu...
Eko Sudaryanto
Eko Sudaryanto Mohon Tunggu... Freelancer - Awam yang beropini

Awam yang beropini!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mantap Jagokan Megawati, Mengapa PDIP Kebakaran Jenggot?

22 Desember 2011   11:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:53 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Petinggi dan kader PDIP seharusnya tidak bersikap reaktif terhadap pendapat beberapa tokoh, termasuk Amien Rais, yang menganggap Megawati sudah terlalu tua dan tak layak "NYAPRES".

Jika memang sudah yakin ingin mengajukan Megawati sebagai capres, ya tinggal diperjuangkan dengan sungguh. Sebaliknya, jika ingin memberi kesempatan kepada kader muda, seperti Puan Maharani atau yang lain, ya tinggal dipersiapkan matang-matang agar layak tarung di ajang PILPRES 2014 mendatang.

Sesimpel dan semudah itu! Tetapi anehnya kok mereka lebih memilih buang-buang energi untuk menanggapi isue yang jelas-jelas menjadi hak prerogatif mereka untuk menentukan?

Atau jangan-jangan, sikap reaktif ini merupakan refleksi dari sikap gamang PDIP untuk menentukan, antara mencalonkan kembali Megawati untuk ketiga kalinya sebagai capres sejak PILPRES secara langsung pada tahun 2004, atau calon yang lain?

Hal ini mungkin saja terjadi karena anggapan adanya kesenjangan yang cukup besar, dalam hal kualitas personal maupun kemampuan dan pengalaman berpolitik antara Megawati dengan para kader muda PDIP, termasuk sang putri mahkota: Puan Maharani!

Ditambah perilaku traumatik dari para elite dan kader partai moncong putih itu, atas kekalahan Megawati pada dua pilpres langsung pertama sejak terjadinya reformasi.

Dua kali kekalahan secara berturut-turut, yang seharusnya dianggap sebagai peringatan, agar jauh-jauh hari serius mempersiapkan para kader pengganti Megawati, untuk dijagokan pada pilpres 2014 mendatang. Kalau menjagokan tokoh sekaliber Megawati saja kalah, apa lagi jika yang lain?!

Nampaknya, sikap pesimistis tragis semacam ini, yang membuat mereka masih gamang untuk menggantungkan harapan tinggi partai, pada pundak kader selain Megawati! Terbukti dengan dipilihnya kembali bu Mega sebagai Ketua Umum PDIP pada konggres di Bali.

Sebuah ketergantungan yang nampaknya sudah seperti candu, sehingga memerlukan tindakan yang cukup revolusioner untuk meretasnya!(E. SUDARYANTO-221211)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun