Mohon tunggu...
Eko Sudaryanto
Eko Sudaryanto Mohon Tunggu... Freelancer - Awam yang beropini

Awam yang beropini!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Absensi Anggota DPR: Pakai Finger Print Rp.4 M atau Buku Tulis Anak SD Sama Saja!

26 November 2011   09:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:10 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebuah pemikiran aneh jika menganggap FINGER PRINT seharga Rp.4 milyar dapat mendisiplinkan anggota DPR yang suka mbolos sidang.


Menurut Ketua FPDIP Tjahjo Kumolo, ada 4 faktor penyebab mangkirnya anggota dewan pada sidang-sidang di DPR: faktor kemalasan, jadwal sidang yang tumpang tindih, adanya penugasan partai, dan izin karena sakit atau ada keperluan keluarga.


Untuk FAKTOR KEMALASAN, seharusnya ada SANGSI TEGAS dari Badan Kehormatan DPR, yang merupakan pilar penegakan disiplin anggota dewan. Kita bandingkan dengan para buruh pabrik yang berpenghasilan 1-1.5 jutaan rupiah, atau dibawahnya. Daftar absensi atau kehadiran mereka sangat menentukan besaran upah dan bonus yang akan mereka bawa pulang setiap akhir bulan. Bahkan mungkin juga sangat menentukan, apakah mereka masih dapat terus bekerja atau dipecat!


Untuk penyebab kedua, jadwal sidang yang tumpang tindih, seharusnya dapat diupayakan adanya sinkronisasi jadwal sidang di komisi, pansus, sidang paripurna, serta kegiatan lain yang merupakan kewajiban setiap anggota DPR. Mungkin akan sangat sulit mengaturnya, tetapi bukan berarti tidak bisa!


Untuk penyebab ketiga, adanya penugasan dan acara intern partai, sama dengan penyebab kedua, dapat dicarikan solusi agar tidak tumpang tindih.


Untuk alasan keempat, izin karena sakit dan ada keperluan keluarga, meskipun dimungkinkan tetap harus diperketat aturannya. Agar tidak disalah gunakan oleh para anggota DPR, untuk mbolos sidang.


Nah, sebelum ada solusi jitu untuk mengatasi keempat penyebab mangkirnya para anggota dewan yang terhormat untuk menghadiri sidang-sidang yang menjadi kewajiban mereka...FINGER PRINT seharga Rp 4 milyar, sama kegunaanya dengan BUKU TULIS ANAK SD seharga Rp 2000 per buah, sebagai sarana absensi.


Jadi, kalau ada yang LEBIH MURAH, mengapa harus beli yang LEBIH MAHAL? Jangan-jangan...! (E. SUDARYANTO-26112011)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun