Mohon tunggu...
Eko Sudaryanto
Eko Sudaryanto Mohon Tunggu... Freelancer - Awam yang beropini

Awam yang beropini!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anehnya Demokrat

25 Oktober 2011   12:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:31 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

E.SUDARYANTO, KOMPASIANA.COM. Pasca publikasi hasil survey LSI tentang peluang CAPRES dalam PILPRES 2014, pembicaraan tentang CAPRES yang akan diusung masing-masing parpol kembali menghangat.

PDIP bicara soal kemungkinan pen-CAPRES-an kembali Megawati dan Puan Maharani. GOLKAR bicara tentang niatnya untuk men-CAPRES-kan sang Ketua Umumnya, Aburizal Bakrie. Sementara PKB belum memikirkan soal itu dan akan fokus pada upaya pemenangan dalam Pemilu Legeslatif.

Yang paling aneh adalah PARTAI DEMOKRAT! Alih-alih membicarakan dan mulai memperkenalkan CAPRES dari internal partainya, PD justru lebih bersemangat mengomentari CAPRES parpol lain. Khususnya dari PDIP.

Mereka yang berkomentar antara lain: Sutan Bathoegana, Ramadhan Pohan dan bahkan Anas Urbaningsum. Ironisnya ketiga-tiganya sama-sama terfokus pada CAPRES dari PDIP!

Ada apa ini? Apakah DEMOKRAT menganggap CAPRES dari PDIP, baik Megawati, Puan Maharani atau calon lainnya, yang paling berpotensi mengalahkan CAPRES dari partainya?

Ataukah ini merupakan cermin kegelisahan PARTAI DEMOKRAT, yang sampai saat ini belum menemukan kadindat CAPRES berkualitas dan tak bermasalah, yang layak dipertarungkan dengan CAPRES-CAPRES parpol lain yang namanya sudah santer beredar dalam wacana publik? Karena kader muda, Anas Urbaningrum, yang digadang-gadang dan kemungkinan besar akan didaulat sebagai CAPRES sedang mempunyai masalah hukum, meskipun belum sampai pada status terdakwa atau tersangka.
Kita tunggu dinamika dan wacana pen-CAPRES-an selanjutnya!(ES-251011)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun