E.SUDARYANTO. Begini jadinya kalau DPR keburu nafsu. Meskipun tahu rencana pembangunan gedung baru DPR ditentang dan belum direstui rakyat, mereka nekat memulainya dengan alasan dana dari pemerintah telah turun.
Namun karena tak tahan dengan kritikan rakyat dan segenap komponen masyarakat yang makin memuncak, akhirnya proyek dibatalkan.
Seperti yang dikatakan Ketua DPR Marzuki Alie, dari dana 800 milyar yang telah dikucurkan Pemerintah, 682 milyar telah dikembalikan ke Kas Negara. Sedangkan yang 118 milyar tidak dapat dikembalikan, karena telah digunakan sebagai biaya awal proyek, alias hangus.
Meskipun dokumen-dokumen proyek masih dapat digunakan lagi kelak jika pembanguna gedung baru DPR direalisasikan, dalam jangka pendek telah terjadi pemborosan anggaran sebanyak 118 milyar, dan 682 milyar dana tak terpakai, yang seharusnya dapat dialokasikan untuk hal-hal yang lebih penting dan urgent, serta menyentuh kehidupan banyak rakyat.
Saya percaya DPR telah mepertanggung-jawabkan penggunaan uang 118 milyar yang telah terpakai ketika mengembalikan sisa dana ke Pemerintah. Namun saya ingin tahu, untuk apa saja dana 118 milyar yang telah digunakan untuk awal proyek.
Apakah murni untuk keperluan tersebut di atas, atau ada yang digunakan untuk HAL LAIN-LAIN. NAMANYA JUGA PROYEK PEMERINTAH, APALAGI JIKA YANG MENJALANKAN DPR... Wah, kok saya jadi tendensius begini!!!(ES-25102011)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H