Saya korupsi bukan hanya untuk diriku sendiri. Juga buat kamu, rakyatku yang dulu mencontreng namaku. Karena aku telah membuatkan sumur artetis yang kamu sangat butuhkan. Karena aku telah membelikan seragam buat kelompok pengajian ibu-ibu di lingkunganmu. Karena aku telah memperbaiki jalan becek di kampungmu. Atau karena aku telah membagi-bagikan paket sembako, yang membuatmu berbinar pada waktu itu.
Juga buat kamu yang turut meramaikan kampanye-kampanyeku, setelah kuberi kaos dan sekedar uang saku. Meskipun diantara kamu ada yang menipuku. Tak datang ke kampanyaku, meskipun telah menerima uang saku dariku. Tak jadi mencontreng namaku, meskipun telah menerima jasa dan uang saweran dariku.
Tapi tak mengapa. Toh aku sekarang sudah menjadi Anggota Dewan yang terhormat. Berkantor digedung megah dan nyaman, yang kadang membuatku tertidur, meskipun ada hujan interupsi disekitarku.
Saya korupsi bukan untuk diriku sendiri. Juga buat kamu yang rajin mengirimkan proporsal permintaan bantuan yang menyesaki meja kerjaku di kantor dan di rumah dinasku. Yang pasti akan meninggalkan aku jika tak kupenuhi permintaanmu. Padahal aku masih mengharapkan dukungan kalian, besok di tahun 2014
Kalian pikir darimana asal uang yang aku berikan kepadamu? Sedang gajiku habis untuk iuran ke parpol pendukungku. Tandas untuk membiayai hidup keluargaku. Bahkan sisanya tak cukup untuk menyokong gaya hidupku, yang seperti selebritis.
Itulah sebabnya aku melakukan korupsi. Bukan hanya karena aku sangat membutuhkan banyak uang. Tetapi juga karena banyak kesempatan, yang sangat sayang jika tak kumanfaatkan!
Tapi aku korupsi bukan hanya untuk diriku sendiri. Aku korupsi, juga untuk kuberikan kepada rakyatku!(E. Sudaryanto)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H