Mohon tunggu...
Eko Sudaryanto
Eko Sudaryanto Mohon Tunggu... Freelancer - Awam yang beropini

Awam yang beropini!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membunuh Karakter Perokok, Bukan Sebuah Dosa!

25 Juni 2011   03:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:11 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Membunuh karakter perokok bukan sebuah dosa atau tindak pidana. Bahkan wajib kita lakukan dan berpahala!


Seperti yang kita tahu, segala upaya Pemerintah dan LSM untuk memangkas konsumsi rokok selalu mengalami jalan buntu. Bahkan ada kecenderungan peningkatan jumlah perokok pemula, terutama dikalangan remaja dan...anak-anak!


Bercermin pada pengalaman pribadi, tujuan awal para remaja saat merokok untuk pertama kali, bukanlah untuk mencari kenikmatan. Melainkan hanya untuk gagah-gagahan, agar merasa cool dan dapat diterima di kelompok tempatnya bergabung.


Peringatan atas bahaya merokok, yang ada pada setiap bungkusnya mereka abaikan, atau hanya menjadi bahan gurauan. Dan sebelum mereka sadar akan kebenarannya, mereka sudah kecanduan!


Hal ini diperparah dengan politik pencitraan yang gencar dilakukan para produsen rokok melalui kampanya iklannya. Terutama di telivisi swasta nasional, meskipun ada pengaturan jam tayang.


Mari kita perhatikan, dalam setiap iklan rokok, para laki-laki selalu dicitrakan sebagai sosok yang cool, smart, gentle, jantan dan digila-gilai para wanita cantik nan seksi.


Nah, mengapa mulai sekarang Pemerintah, LSM dan tokoh masyarakat Anti Rokok, tidak mengkampanyekan hal yang sebaliknya? Bahwa perokok, terutama mereka yang cuek merokok di ruang publik, adalah orang yang bodoh, katrok, tidak sopan dan tidak jantan! Atau dalam bahasa yang lebih vulgar, mereka adalah laki-laki BRENGSEK!

Yang menarik, upaya pembunuhan karakter ini dapat kita lakukan sendiri sekarang juga! Jika anda berdekatan dengan perokok yang cuek, meskipun tahu berada di lingkungan bukan perokok, beranikan diri untuk menegur dengan suara keras tapi sopan. Kalau perlu dengan sedikit akting batuk! Dan lihat reaksinya! Tapi jangan dilakukan, jika anda sendiri yang bukan perokok di tempat itu. Alih-alih mendapat simpati, anda malah dipermalukan!

(E. SUDARYANTO)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun