Tragis sekali nasib para TKW Indonesia yang bekerja pada sektor domestik di negeri orang. Di negeri sendiri, oleh PJTKI nakal, dianggap sebagai barang dagangan, di luar negeri, kalau lagi apes, dianggap sebagai budak yang teraniaya.
Tragisnya, cerita memilukan tentang mereka kebanyakan terjadi di negeri yang setiap tahunnya dikunjungi jutaan umat untuk menyempurnakan ibadahnya. Atau di negeri serumpun, yang mestinya bisa lebih saling menghormati. Bukan malah merendahkan!
Memang tidak semua TKW bernasib sama seperti Ruyati. Banyak juga yang diperlakukan baik-baik oleh majikan mereka. Tak sedikit di antara mereka yang dapat mewujudkan harapan-harapannya seperti yang mereka impikan saat akan berangkat.
Namun dua, tiga atau sepuluh TKW yang teraniaya di tempatnya bekerja, tetap merupakan masalah serius yang harus dicarikan solusi. Apalagi kalau sampai ratusan.
Entah sampai kapan masalah yang dihadapi para TKW dapat diminimalkan, bahkan di-nol-kan. Namun semua upaya harus dimulai dari sekarang!!! Stop berdebat dan saling menyalahkan!(E. SUDARYANTO)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H