[caption id="attachment_93730" align="alignleft" width="300" caption="foto kompas"][/caption] foto doc. kompas Mungkin benar, seperti yang dinyatakan Aburizal Bakrie, GOLKAR sudah kenyang kekuasaan. Namun siapa yang mau percaya bahwa GOLKAR tidak lagi haus kekuasaan? Lalu buat apa GOLKAR berjibaku melakukan berbagai macam cara dan mengeluarkan banyak uang pada saat PILEG dan PILPRES? Bukan untuk meraih kursi sebanyak-banyaknya di DPR? Bukan untuk mendudukkan Ketua Umumnya di kursi RI-1? Bukan untuk meraih kekuasaan? Orang bodoh sekalipun paham, bahwa partai atau politikus yang sudah kenyang kekuasaan sekalipun, masih ingin mendapatkan lebih banyak lagi. Bukankah kekuasaan itu seperti candu! Awalnya sedikit kekuasaan dapat memuaskan pemujanya. Tetapi selanjutnya dibutuhkan lebih banyak kekuasaan lagi agar dapat memberi kepuasan yang setara. Begitu seterusnya! Boleh jadi pernyataan bung Ical, hanya untuk memberi kesan bahwa GOLKAR tidak mempunyai ambisi apapun saat bergabung dalam koalisi. Berusaha mengaburkan bahwa GOLKAR tak mempunyai kepentingan apapun untuk keluar atau bertahan dalam koalisi. Namun siapa yang akan percaya? Bahkan saya yakin bung Ical dan para petinggi GOLKAR, dalam lubuk hati mereka yang paling dalam, tidak percaya kata-kata mereka sendiri! Bagaimana dengan anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H