Mohon tunggu...
Eko Sudaryanto
Eko Sudaryanto Mohon Tunggu... Freelancer - Awam yang beropini

Awam yang beropini!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tiga Hal Harus Ada Sebelum Revolusi Indonesia

14 Februari 2011   12:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:36 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberhasilan "REVOLUSI" rakyat Mesir menurunkan Presiden Mubarak, membuat beberapa orang mulai mendengungkan tentang kemungkinan terjadinya REVOLUSI di Indonesia.

Kita bisa berdebat seharian tanpa kesepakatan, tentang perlu tidaknya REVOLUSI di Indonesia. Namun 3 hal harus ada jika REVOLUSI harus terjadi.

Pertama, REVOLUSI harus mempunyai tujuan yang lebih mulia daripada sekedar menggulingkan Pemerintah Berkuasa. Karena jika hanya bertujuan menggulingkan kekuasaan, dikhawatirkan hanya para ELITE yang menikmati hasilnya. Sedangkan rakyat harus bersabar atau bahkan harus gigit jari karena tidak ada perbaikan nasib pasca REVOLUSI!

Kedua, REVOLUSI harus direncanakan secara matang, dan harus ada kontrol yang kuat agar tidak terjadi pembelokan arah untuk kepentingan pribadi dan golongan.

Ketiga, REVOLUSI harus dipimpin dengan bijak dan benar. Harus ada seseorang yang berani mengambil tanggung jawab untuk memimpin gerakan sejak awal. Seorang pemimpin yang akan kita puja-puji jika berhasil, atau akan kita caci-maki jika gagal memperbaiki nasib rakyat. Bukan pendompleng yang opportunist!

Jika kita tengok gerakan REFORMASI 1998, yang berhasil melengserkan presiden SOEHARTO, apakah ketiga hal tersebut di atas ada?

Karena saya menganggap peristiwa 1998 yang lampau adalah sebuah KECELAKAAN SEJARAH! Atau direncanakan oleh SESEORANG MISTERIUS, untuk kepentingan pribadi dan golongannya. Yang menikmati keuntungan paling besar, tanpa mengeluarkan setetes keringatpun. Apalagi darah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun