Keberhasilan "REVOLUSI" rakyat Mesir menurunkan Presiden Mubarak, membuat beberapa orang mulai mendengungkan tentang kemungkinan terjadinya REVOLUSI di Indonesia.
Kita bisa berdebat seharian tanpa kesepakatan, tentang perlu tidaknya REVOLUSI di Indonesia. Namun 3 hal harus ada jika REVOLUSI harus terjadi.
Pertama, REVOLUSI harus mempunyai tujuan yang lebih mulia daripada sekedar menggulingkan Pemerintah Berkuasa. Karena jika hanya bertujuan menggulingkan kekuasaan, dikhawatirkan hanya para ELITE yang menikmati hasilnya. Sedangkan rakyat harus bersabar atau bahkan harus gigit jari karena tidak ada perbaikan nasib pasca REVOLUSI!
Kedua, REVOLUSI harus direncanakan secara matang, dan harus ada kontrol yang kuat agar tidak terjadi pembelokan arah untuk kepentingan pribadi dan golongan.
Ketiga, REVOLUSI harus dipimpin dengan bijak dan benar. Harus ada seseorang yang berani mengambil tanggung jawab untuk memimpin gerakan sejak awal. Seorang pemimpin yang akan kita puja-puji jika berhasil, atau akan kita caci-maki jika gagal memperbaiki nasib rakyat. Bukan pendompleng yang opportunist!
Jika kita tengok gerakan REFORMASI 1998, yang berhasil melengserkan presiden SOEHARTO, apakah ketiga hal tersebut di atas ada?
Karena saya menganggap peristiwa 1998 yang lampau adalah sebuah KECELAKAAN SEJARAH! Atau direncanakan oleh SESEORANG MISTERIUS, untuk kepentingan pribadi dan golongannya. Yang menikmati keuntungan paling besar, tanpa mengeluarkan setetes keringatpun. Apalagi darah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H