"Begini nasib jadi bujangan
Kemana-mana asalkan suka
Tiada orang yang melarang
Hati senang walaupun tak punya uang, Oo...!!! 2X
Apa susahnya hidup bujangan
Setiap hari slalu bernyanyi
Tak pernah akunya bersedih
Hati senang walaupun tak punya uang, Oo...!!! 2X"
Enak bukan lirik lagu diatas? Pasti sudah familiar dengan lagu tersebut? Namun mungkin tak banyak yang tahu siapa sebenarnya pencipta dari lagu itu, iya kan?
Berceritera soal musik, ketika saya masih kecil, saat saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar, saya sering mendengar lagu-lagu yang diputar oleh tetangga, nadanya terasa enak, penggunaan katanya yang baik, dan syair-syairnya menghanyutkan. Saya betul-betul tidak tahu dan tidak peduli siapa pelantun dari lagu-lagu tersebut, yang saya tahu hanya lagu-lagu yang saya suka dengarkan, saya tahu lagu-lagu itu lagu klasik, namun sekali lagi saya tak pernah tahu atau mencari tahu siapa yang mencipta dan menyanyikan.
Hingga ketika saya beranjak memasuki masa SMA, saya mulai mengenal beberapa penyanyi dan grup musik, selain grup atau penyanyi yang eksis pada masa itu, saya juga telah mulai mengenal beberapa grup musik atau penyanyi yang sudah eksis sebelum saya lahir diantaranya Iwan Fals, Koes Plus, Tommy J Pisa, Ebiet G Ad, Dian Piesesa, Betharia Sonata dan masih banyak lagi, namun saya begitu tertarik dengan grup musik Koes Plus.
Koes Plus merupakan pelopor musik rock di Indonesia, meski demikian, masih banyak pula genre musik yang dibawakan oleh mereka. Awalnya grup musik ini bernama Koes Bersaudara, perkembangan selanjutnya menjadi Koes Plus yang personilnya terdiri dari Yon Koeswoyo, Yok Koeswoyo, Tony Koeswoyo, dan Murry. Saya mulai mengoleksi lagu-lagu dari grup yang populer di era tahun 70-80an ini, banyak lagu-lagunya yang masuk dalam nominasi 150 Lagu Indonesia Terbaik Sepanjang Masa versi majalah RolingStone. Beberapa lagunya yang populer yaitu Bujangan, Buat Apa Susah, Kolam Susu, Manis Dan Sayang, Pelangi, Kembali Ke Jakarta, Diana, Bis Sekolah, Kisah Sedih Di Hari Minggu, Kapan-kapan, Andaikan Kau Datang, dan masih banyak lagi, lagu-lagunya banyak pula yang menyanyikan kembali.
Yang membuat saya begitu tertarik dengan Koes Plus adalah lagu-lagu yang suka saya dengar di masa kecil (meski tanpa tahu penyanyinya) ternyata merupakan lagu-lagu dari Koes Plus, hingga kini saya masih sering mengoleksi dan memutar lagu-lagu Koes Plus. Bahkan saya mengidolakan grup musik ini meski banyak muda-mudi sekarang yang melupakan.
"Kapan-kapan kita berjumpa lagi
Kapan kapan kita bersama lagi
Mungkin lusa atau di lain hari
Mungkin lusa atau di lain hari"
(Koes Plus - Kapan-kapan).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H