[caption id="attachment_374534" align="aligncenter" width="300" caption="Penulis dan Bupati Gerdema"][/caption]
Judul: Revolusi dari Desa, saatnya dalam pembangunanpercaya sepenuhnya kepada rakyat
Penulis: Yansen TP
Penerbit: Elex Media Komputindo, Jakarta, 2014
Tebal buku: xxviii + 194 halaman
Yansen TP adalah Bupati Malinau kedua periode 2011 – 2016. Sebagai anak guru, beliau hidup disiplin, ulet dan tekun menuntut ilmu yang telah menghantarkan gelar doktor bidang ilmu administrasi Universitas Brawijaya (2011). Karir PNSdimulai di kantor gubernur Provinsi Kalimantan Timur (1986), kemudian camat di tiga kecamatan berbeda (1993-2001), sebelum menjabat Kepala Kantor Catatan Sipil Bulungan dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Malinau (2001). Sekretaris Daerah Kabupaten Malinau (2002 – 2009) dijabat sebelum menjadi staf ahli Gubernur (2009 – 2011). Bagi Yansen menulis adalah menuangkan buah pikiran dan pengalamannya sebagai praktisi pemerintahan dan wujud pertanggungjawaban kepada generasi mendatang. Buku Revolusi dari Desa diangkat dari kajian doktoral atas penyelenggaraan Gerakan Desa Membangun (Gerdema) dalam memajukan Kabupaten Malinau yang aman,nyaman dan damai.
Pembangunan adalah meningkatkan kemanfaatan kualitas sumber daya alam maupun manusia. Kebijakan dan implementasi yang kurang konsisten dan tidak berkelanjutan menjadikan persoalan klasik dan silih berganti dihadapi daerah antara lain kemiskinan, pengangguran, kualitas sumber daya manusia rendah, keterbatasan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi semu. Model dan strategi pembangunan yang dijalankan pemerintah tidak mampu menyentuh aspek dasar. Upaya pembangunan yang dilakukan bukan hanya sekedar dinamika organisasi yang mencerminkan upaya dan kerja keras dalam memperkuat kedudukan pemerintah untuk menjalankan kewajiban dan memelihara kewibawaan dalam menjalankan tugas mulia membangun masyarakat.
Dalam melaksanakan pembangunan harus menyatukan daya dan energi serta semangat untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sehingga peran pemerintah lebih banyak sebagai fasilitator dan dinamisator yang menyalurkan partisipasi masyarakat agar arah pembangunan tetap berada pada koridor yang tepat sasaran. Kepercayaan penuh kepada masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan mutlak diberikan. Peran pemerintah daerah hanya membimbing,mengarahkan sekaligus memberi dukungan penuh dengan sumber daya dimiliki termasuk dana. Masyarakat desa dimotivasi dan diarahkan agar dapat berkreasi dan berinovasi untuk mewujudkan pemerintahan desa yang mandiri dalam membangun.
Gerdema mengaktualisasikan makna pendekatan pembangunan dari bawah (bottom up approach) dengan mengakomodasi modal sosial masyarakat dalam perencanaan program pembangunan melalui pra-musyawarah rencana pembangunan desa (pra-musrenbangdes) yang dikordinasikan Lembaga Partisipasi Pembangunan dan Partisipasi Desa (LP3MD). Hasil pra-musrenbangdes dibahas dan didiskusikan dalam Forum Perencanaan Partisipatif Pembangunan Desa (FP3D) untuk dijadikan bahan Musrenbangdes yang diselenggarakan oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD). Di tingkat kecamatan, hasil musrenbangdes diselaraskan dengan berbagai program dan kegiatan sejenis dari desa lain untuk dijadikan bahan musrenbang tingkat kabupaten. Bahan ini menjadi pijakan awal Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam mempertimbangkan program.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H