Bekal pendidikan sebagai lulusan SMP bahkan SMA belum optimal menjadikan bekerja lebih baik selain hanya mengikuti aturan ketat jam kerja selama delapan jam sehari demi memenuhi target produksi. Lingkungan kerja seperti ini dan kepedulian manajemen, memberikan peluang serikat pekerja mencuri perhatian pekerja yang tidak puas dengan keadaan yang ada. Tidak jarang kekuatan kolektif serikat pekerja seperti ini justru merugikan kepentingan pekerja untuk dapat bekerja lebih lama.
Barkah dan Jumadi saling bertukar contoh rekan-rekan kerja mereka yang banyak kurang beruntung setelah tidak lagi bekerja, mulai dari bekerja sebagai tukang becak, tukang ojek dan kerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidup istri/suami dan anak-anak mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI