Mohon tunggu...
Adzys Saleh Aryanto
Adzys Saleh Aryanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa dari universitas pendidikan indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Tiktok dan Fenomena Fear of Missing Out (FoMo): Mengapa Hal Ini Perlu Diperhatikan?

3 Juli 2024   12:00 Diperbarui: 3 Juli 2024   12:02 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah pesatnya perkembangan media sosial, TikTok telah menonjol sebagai platform yang mendominasi dengan konten-konten video pendek yang kreatif dan menghibur. Namun, di balik popularitasnya, TikTok juga memicu sebuah fenomena psikologis yang signifikan, dikenal sebagai Fear of Missing Out (FoMO).

FoMO merujuk pada perasaan cemas atau takut ketika seseorang merasa tertinggal atau tidak ikut serta dalam pengalaman yang sedang populer di antara teman-temannya. Di TikTok, fenomena ini semakin diperparah oleh algoritma cerdas platform yang menyajikan konten yang dipersonalisasi berdasarkan preferensi pengguna. Fitur "For You Page" yang terus diperbarui dengan konten-konten menarik juga menjadi pendorong utama untuk terus terlibat dan tidak ketinggalan dalam tren dan tantangan viral.

FoMO tidak hanya memengaruhi emosi pengguna, tetapi juga dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental mereka. Pengguna yang terlalu terobsesi dengan kebutuhan untuk terus mengikuti tren dan aktivitas di TikTok sering mengalami stres, kecemasan, bahkan depresi. Gangguan tidur, penurunan kualitas hidup, dan isolasi sosial juga bisa terjadi akibat tekanan yang terus-menerus ini.

Penyebab FoMO di TikTok:

FoMO di TikTok dipicu oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Algoritma yang Memikat: TikTok menggunakan algoritma cerdas untuk menyajikan konten yang dipersonalisasi berdasarkan preferensi pengguna, yang membuat pengguna merasa terus-menerus tertarik untuk memeriksa konten baru.
  • Tantangan dan Tren Viral: Video-video tantangan dan tren yang viral sering kali menciptakan tekanan psikologis untuk ikut serta, sehingga pengguna merasa perlu untuk tidak ketinggalan.
  • Perbandingan Sosial: Melihat kehidupan orang lain yang tampaknya lebih menarik atau sukses dapat meningkatkan perasaan FoMO di kalangan pengguna.

Dampak FoMO dan Cara Mengatasinya:

FoMO dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental pengguna. Beberapa cara untuk mengatasi FoMO di TikTok antara lain:

  • Batasan Waktu Penggunaan: Tetapkan batasan waktu untuk penggunaan TikTok dan patuhi batasan tersebut. Gunakan fitur pengelola waktu pada ponsel untuk membantu mengontrol waktu yang dihabiskan di aplikasi.
  • Kesadaran Diri: Kembangkan kesadaran diri tentang perasaan FoMO yang muncul. Ingatkan diri sendiri bahwa apa yang ditampilkan di media sosial seringkali hanya sisi terbaik dari kehidupan seseorang, dan tidak melukiskan gambaran lengkap dari realitas.
  • Aktivitas di Dunia Nyata: Allokasikan waktu untuk melakukan kegiatan di dunia nyata yang meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan, seperti olahraga, membaca, atau berinteraksi langsung dengan teman-teman dan keluarga.
  • Jaga Keseimbangan: Temukan keseimbangan yang sehat antara kehidupan online dan offline. Fokuslah pada hubungan yang nyata dan mendalam, yang dapat memberikan dukungan emosional dan mengurangi tekanan dari perasaan FoMO.

Dengan memahami dan mengelola penggunaan TikTok serta menyadari dampak FoMO, diharapkan pengguna dapat menikmati pengalaman media sosial ini dengan lebih seimbang dan positif, tanpa harus terjebak dalam tekanan sosial yang berlebihan atau memengaruhi kesehatan mental mereka secara negatif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun