Mohon tunggu...
dzurrotun nafisah
dzurrotun nafisah Mohon Tunggu... -

mahasiswa ui 2013 fakultas kesehatan masyarakat program studi gizi

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Revolusi Pola Pikir Mahasiswa

8 Februari 2014   11:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:02 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa, merupakan suatu julukan yang tidak asing lagi untuk didengar dalam kehidupan sehari- hari. Kehidupan mahasiswa seringkali identik dengan kebebasan dan otonomi diri untuk menentukan jalan hidup. yaa, memang jika dipikirkan lagi, hal itu memang benar. Sebab jika kita tinjau kurikulum yang ada di Indonesia ini, seorang siswa dari tingkat SD, SMP, hingga SMA masih belum punya otonomi yang besar untuk menentukan bakat, minat, serta bidang yang mereka sukai untuk ditekuni. Sebab mereka masih terikat dengan semua mata pelajaran yang harus dipelajari seluruhnya, entah kita suka atau tidak. Namun dalam tingkat mahasiswa seseorang telah bebas menentukan pilihan untuk masa depannya sesuai dengan bakat, minat, dan potensi yang dimiliki. Dalam tingkat Mahasiswa seseorang banyak mendapatkan fasilitas yang dapat meningkatkan potensi yang ada dalam dirinya. berbagai wadah organisasi serta ketrampilan pun tersedia, mulai dari kewirausahaan, organisasi sosial, organisasi keagamaan, berbagai organisasi olahraga, serta organisasi kesenian yang menunjang.

Berbagai wadah organisasi serta fasilitas- fasilitas yang memedai tersebut disiapkan semata- mata sebagai salah satu usaha dari bangsa ini untuk mencetak generasi- generasi muda yang tangguh, kreatif, serta mampu menjadi solusi dari berbagai permasalahan yang ada di bangsa ini. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, pola pikir dari kebanyakan mahasiswa cenderung berubah. Banyak dari mereka yang telah lupa akan hakikat dan amanat yang diemban sebagai solusi dari permasalahan bangsa ini. Hakikatnya dalam pundak mahasiswa terembang berjuta nyawa masyarakat yang harus disejahterakan nantinya. anda tau kenapa?, tentu saja karna jumlah seseorang yang berkesempatan menjadi mahasiswa tidaklah banyak, bahkan tidak sampai seperlima dari jumlah seluruh populasi penduduk di negeri ini. jika bukan pada tangan mahasiswa, lalu pada siapa lagi nasib negeri ini bertumpu?. jika semua pemikiran mahasiswa hanya untuk mencari pekerjaan pada orang lain, lalu bagaimana nasib masyarakat kecil?, pada siapa mereka bertumpu jika seseorang yang harusnya memberikan tumpuan pada mereka juga masih bertumpu pada orang lain.

oleh karenanya mari kita rubah mainset kita untu berusaha lebih kreatif sehingga dapat menciptakan usaha yang nantinya dapat turut  berkontribusi sebagai salah satu dari solusi berbagai masalah yang ada di negeri ini. mahasiswa merupakan tumpuan bangsa. solusi negeri yang sedang dinanti. jadilah Job Giver.. !!!

jika semua mahasiswa merbah pola pikirnya untuk menciptakan pekerjaan, bukannya mencari pekerjaan,maka bisa dipastikan 31 tahun lagi, tepatnya saat usia Indonesia telah mencapai 1 abad, maka negara ini akan menjadi negara adidaya dan sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun