Mohon tunggu...
Dzulfikri Noor
Dzulfikri Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa yang sedang belajar

Sedang berusaha menjadi orang yang punya segala

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Anak Vs Covid-19

28 Juni 2020   20:07 Diperbarui: 28 Juni 2020   20:05 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terlebih dengan Indonesia, Indonesia sangat perlu meningkatkan kualitas generasinya agar dapat menyesuaikan persaingan dunia dunia kerja dan tuntutan teknologi digital.

Saat ini seluruh dunia sedang digemparkan dengan munculnya pandemi COVID-19. Dikarenakan penyebarannya yang sangat cepat inilah yang menjadi perhatian banyak masyarakat luas bahkan sampai di berbagai penjuru dunia. Kemunculan COVID-19 tentu menjadi suatu hal yang harus diperhatikan dengan sangat serius.

Dengan adanya pandemik ini, semua sektor kehidupan menjadi tidak berjalan sebagaimana mestinya. Sektor kehidupan seperti pendidikan, industri, transportasi serta sektor yang lainnya menjadi terhambat dengan adanya pandemik ini.

Saat ini kita semua sangat bergantung pada kecanggihan teknologi baik untuk komunikasi, pekerjaan, pendidikan ataupun interaksi yang lainnya. Pemanfaatan IT sangat ditekankan dalam kondisi sekarang ini. Penetapan pemerintah yaitu Work From Home memiliki dampak yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat.

Work From Home ini juga memiliki dampak yang sangat besar bagi pendidikan di Indonesia mulai dari diterapkannya sistem pendidikan E-Learning sampai pada ditiadakannya Ujian Nasional di tiga tingkat pendidikan yakni Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas. 

Kini seorang pendidik/guru tidak lagi menyampaikan materi pembelajaran secara tatap muka tetapi dengan berbagai macam cara yaitu penggunaan aplikasi yang mampu menjadikan adanya interaksi antara guru dengan murid secara tidak langsung. 

Khususnya di dunia Pendidikan Anak Usia Dini sendiri yakni dapat dikatakan sebagai pondasi generasi bangsa, hal ini sangat berpengaruh besar. Kita sama-sama mengetahui bahwa anak usia dini dalam pendidikannya sangat membutuhkan peran dan bimbingan dari seorang guru di sekolahnya. 

Para guru berusaha untuk memberikan stimulus yang tepat terhadap tumbuh kembang dan daya pikir anak usia dini yang menjadi anak didiknya. Kegiatan pendidikan di sekolah merupakan proses dari kegiatan pembelajaran serta interaksi sosial yang terjadi antara anak didik dengan guru, anak didik dengan teman sebaya nya, maupun anak didik dengan lingkungan mereka. Anak akan saling berinteraksi dengan teman-temannya seperti bermain, belajar, dan kegiatan lainnya.

Namun, hal ini terpaksa harus ditiadakan untuk kurun waktu tertentu. Wabah COVID-19 yang turut menyerang negara kita menyebabkan terhentinya kegiatan di berbagai sektor, mulai dari sektor industri dan perdagangan, transportasi atau perhubungan, dan termasuk sektor pendidikan. 

Kegiatan belajar mengajar sekolah dialihkan pada kegiatan belajar mengajar dirumah atau yang disebut dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Guru dituntut untuk tetap memberikan pembelajaran meskipun tanpa melakukan kontak fisik atau tatap muka secara langsung.

Hal ini menjadi tugas seorang orang tua untuk menjadi sekolah pertama anak-anak mereka, apalagi pada saat pandemi saat ini. Hal ini juga menjadi tugas tambahan bagi seorang guru untuk berpikir otak bagaimana mendesain pembelajaran untuk anak usia dini tetap berjalan  disaat kondisi seperti sekarang ini. Guru harus mempunyai pemikiran yang kreatif dan juga inovatif agar pendidikan untuk anak tetap berjalan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun