Mohon tunggu...
DZULFIKRI MUHAMMAD
DZULFIKRI MUHAMMAD Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Memiliki minat di bidang Otomotif dan berpartisipasi dalam kehidupan Sosial

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Seni Memahami Kehidupan

13 Februari 2023   23:14 Diperbarui: 13 Februari 2023   23:31 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Valentin dari Pixabay 

     Pernahkah kalian merenung memahami tentang kehidupan? Atau pernahkah kalian berusaha menangkap apa yang alam sampaikan?. Alam ini penuh dengan rahasia dan penuh pesan yang seringkali sulit untuk ditafsirkan. Apakah mungkin kita sebagai manusia memahami apa yang alam ingin sampaikan. Mungkin saja kita bisa belajar dari alam tentang berbagai hal.

 Bagi Sebagian orang, alam adalah sebuah guru. Bahkan sampai ada ungkapan "Alam adalah guru terbaik dalam kehidupan". Tapi pahamkah kalian tentang ungkapan tersebut?. Alam memberikan kita ilmu bagaimana kita melangsungkan kehidupan ini. Mengajarkan berbagai hal seperti bersyukur, berpasrah pada tuhan, dan banyak hal lain yang masih belum bisa kita tangkap dari alam. Sepertinya alam selalu ingin menyampaikan pesan kepada manusia tentang kehidupan.

 Alam sebagai ciptaan tuhan selalu saja memiliki hikmah salah satunya hikmah dalam hidup bersosial. Tuhan memberikan kita 2 buah mata dan 2 buah telinga. Pemberian itu dapat kita maknai dengan seseorang tidak bisa menentukan sesuatu maslah dari satu sudut pandang, namun memerlukan sudut pandang lain atau pertimbangan lainnya dalam menentukan akan suatu hal. Alam memberikan kita pesan dengan caranya sendiri. Namun apakah kita ingin menangkap pesan tersebut atau tidak. Memaknai pertanda alam mungkin sulit bagi beberapa orang karena perlu memiliki pemikiran yang kritis agar mendapatkan suatu pemahaman.

Apakah ada cara memahami alam dengan mudah?. Mungkin cara berikut adalah salah satu yang mudah untuk dilakukan pembaca dalam memkanai atau membaca dari arti kehidupan dari pemberian tuhan seperti penciptaan manusia dan penciptaan alam semesta. Cara ini memiliki beberapa tahapan yaitu sebagai berikut

  • Memahami Diri Sendiri

Memahami akan diri sendiri membantu kita untuk memaknai pemberian tuhan kepada kita seperti contoh diatas. Mengerti akan kemauan diri ini juga membantu kita untuk hidup bersosial. Mengerti bagaimana kita ingin diperlakukan oleh orang lain, serta mengerti apa yang harus kita lakukan kepada orang lain. Sikap saling mengerti kepada sesama membantu kita hidup rukun, damai dan harmonis tanpa adanya keributan diantara kita. Sikap memanusiakan manusia sudah mulai hilang diera modern sekarang.

  • Memahami Sekitar atau Alam

Tahapan setelah kalian mampu memhami diri kalian adalah memahami lingkungan sekitarnatau bisa disebut alam semesta. Setelah berhasi memahami diri sendiri, kita sudah bisa berpikiri kritis untuk memkanai kehidupan. Terkadang kita memkanai jawaban dari alam setelah kita atau sedang menghadapi masalah kehidupan.

Beberapa masalah kehidupan dapat kita temukan solusi dengan mencontoh cara kerja alam. Masalah kita umpamakan sebagai butiran hujan yang menerpa lapisan tanah, tanah akan tergenang dengan permasalahan. Namun jika masalah itu dihadapi maka air tergenang itu menghilang entah mengalir atau meresap kadalam tanah dan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi yang lainnya. Tapi ketika kita menolak suatu masalah maka masalah itu akan menjadi banjir yang dapat merusak sekitar. Yang rugi bukan hanya kita namun sekitar terkena dampaknya juga.

Memaknai alam menjadi pilihan tiap manusia, apakah ingin menangkap pesan atau membiarkan pesan pesan itu berada disekitar kita. Membiarkan pesan yang berada disekitar kita tanpa ada usaha untuk memahaminya. Pemahaman akan memaknai alam tidaklah wajib di dunia Pendidikan. Namun apakah salah jika kita berusaha memahaminya? Tentu saja tidak salah untuk memahami dan mempelajari alam karena menambah pengetahuan dan membantu kita untuk kritis dalam berpikir. Mempelajari alam juga membantu kita peka terhadap sesama.

Pertanyaan berikutnya apakah ketika sudah memahami alam maka Pendidikan formal tidak perlu?. Tentu saja Pendidikan formal tetap penting karena kita memerlukan Pendidikan yang dieberikan di sekolah formal untuk menjalani hidup ini. Kita perlu memahami matematika untuk menghitung. Memerlukan ekonomi untuk memperhitungkan untung rugi suatu usaha. Menggabungkan kedua pemahaman dapat menjadikan kita selangkah lebih maju dalam pengetahuan dibandingkan orang lain.

Memahami alam adalah pilihan bagi tiap manusia. Apakah ingin mencari jawaban langsung dari alam atau menerima jawaban atas hasil pemikiran orang lain. Tidak salah untuk mengambil jawaban dari hasil pemikiran orang lain dan tidak salah pula jika memiliki perbedaan panangan akan suatu hal yang sama. Hasil pemikiran terpengaruhi olehkeadaan sang pemikir jawaban dari alam.            

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun