Aku bagaikan figura di dinding yang usang
rembulan menangis dicelah pucuk cemara mencari absa
aku terlunglai angan-angan inspirasi ke absahan
bidadari dewi shinta hadir dalam bayangan nitra
adakah mentari penghibur dukaku
Aku yang sedang mengalami kebingungan
dan kebodohan karna kebodohan yang membawaku
ke dalam kegelapan
Seakan aku terhempas kejurang dan nista
bintang-bintangpun tertawa sinis melihatku
semua nyeloteh buang air ludah kepadaku
aku layaknya sebagai piambang hanyut.
Ombak laut menerjang jiwaku yang kandas atas kemusnahan
hanya dengan imanku dalam bismillah penyejuk bathinku.
Oh. . . .Tuhan berikanla hamba jalan
menuju Insani Kamil Akhlakul Karimah
kemanusian dan kepribadian yang hidup
dalam sebuah kesucian.
Hingga berakhirnya tubuh yang berasal
dari tanah akan kembali ketanah.
Sumber Foto "yes1111.wordpress.com"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H