Mohon tunggu...
Dzoulfiqar Gani
Dzoulfiqar Gani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Politik

Strategi Komunikasi Politik Wakil Dalam Konteks Artikulasi Kepentingan Wakil

25 Desember 2022   23:31 Diperbarui: 25 Desember 2022   23:37 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran pers di dunia politik tentu tidak dapat diragukan lagi, peranannya sebagai perpanjangan tangan rakyat tentu akan berjuang penuh untuk memberikan informasi-informasi yang berguna bagi masyarakat. Di sisi lain, para pejabat publik yang pada dasarnya memang memperjuangkan kepentingan konstituennya tentu akan mendapatkan apresiasi yang cukup baik di mata masyarakat. Akan tetapi apabila terdapat pejabat publik yang kinerjanya dinilai kurang baik di mata masyarakat tentu akan mendapatkan pandangan negatif. Peran pers di titik ini turut bermain. 

Pejabat publik yang memiliki gaya komunikasi yang cukup buruk tentu akan mendapatkan pandangan buruk  pula di mata konstituennya. Selain itu, peran pers yang memperoleh informasi dari para pejabat publik pun tentu tidak akan tinggal diam, kritik pedas pun tidak segan akan dilontarkan secara langsung oleh para wartawan dalam usahanya untuk memperoleh informasi dari para pejabat publik. 

Di sisi lain vokalnya lembaga pers terhadap para wakil rakyat pun diyakini turut berkontribusi dalam memperlancar mekanisme artikulasi kepentingan dari para terwakil. Karena pada dasarnya hal tersebut tentu berkaitan erat dengan komunikasi yang dilakukan secara terus menerus antara ketiga pihak tersebut wakil, pers, dan terwakil. Komunikasi yang dilakukan oleh para wakil tentu didasari oleh realita yang terjadi di kubu pemerintahan itu sendiri, karena terkadang ketika para wakil hendak mempercepat direalisasikannya suatu kebijakan kerap kali berbenturan dengan kepentingan dari konstituen wakil yang lain. Oleh sebab itu lah kemudian pada akhirnya kepentingan dari konstituennya sendiri masih harus menunggu untuk direalisasikan. 

Di sini peran pers kembali bermain, realita yang terjadi di kubu pemerintahan tentu akan diperoleh dan dipublikasikan oleh lembaga pers. Yang kemudian para konstituen akan memperoleh informasi tersebut dari berita yang beredar di masyarakat. Hal yang seharusnya dilakukan oleh para wakil tersebut tentu adalah memberikan informasi yang menyeluruh kepada media yang hadir agar pada akhirnya pers dapat memberikan informasi yang cukup memberikan citra baik atas penjelasan yang diberikan. 

Di sisi lain, kepentingan dari para konstituen yang masih harus diperjuangkan tentu akan sangat mengandalkan citra dari wakilnnya. Karena pada dasrnya, citra buruk yang melekat dalam diri seorang pejabat publik tentu sangat mencerminkan kinerjanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun