Mohon tunggu...
Dzikrul Muhammad Ilham
Dzikrul Muhammad Ilham Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tuntutlah Ilmu dari Buaian sampai Liang Lahat

Saya hanyalah seorang mahasiswa yang ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi umat manusia.

Selanjutnya

Tutup

Money

Membumikan Semangat Bertani di Kalangan Generasi Millenial, Bagaimana?

15 Juni 2022   21:55 Diperbarui: 15 Juni 2022   22:31 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sektor pertanian di indonesia merupakan salah satu sektor penting yang menyumbang devisa negara melalui kegiatan ekspor maupun impor bahan pangan. Adapun hasil pertanian yang telah merambah dalam dunia ekspor dari negara ini antara lain beras, karet, sawit, kapas, kedelai, jagung, kopi, rempah- rempah dan sebagainya. 

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah dari Data Pusdatin Kementrian Pertanian pada Januari-Oktober 2021, nilai ekspor hasil olahan pertanian mencapai Rp. 478,48 triliun. Sementara nilai ekspor hasil pertanian mentah/segar mencapai Rp. 518,85 Triliun. Nilai ini berpotensi untuk terus naik melihat sektor pertanian merupakan sektor yang penting untuk menunjang kehidupan manusia di muka bumi. Beriringan dengan semakin naiknya jumlah penduduk di Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi sektor pertanian untuk terus tumbuh dan mencukupi kebutuhan pangan di Luar Negeri maupun Dalam Negeri.

Indonesia terkenal dengan julukan negeri agraris yang dimana pertanian merupakan pekerjaan sebagian besar penduduk di negeri ini. Akan tetapi, kurangnya minat generasi muda untuk bekerja pada sektor ini menjadikan julukan agraris bagi negeri ini terlihat memudar. Petani di Indonesia masih didominasi oleh generasi X kebawah, sehingga mengakibatkan kurangnya regenerasi semangat bertani dan lambatnya laju modernisasi metode bercocok tanam di Indonesia. Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah petani per 2019 mencapai 33,4 juta orang. Adapun petani muda di Indonesia yang berusia 20-39 tahun hanya mencapai 8% dari jumlah tersebut, atau setara dengan 2,7 juta orang. Maka perlunya strategi untuk meregenerasi semangat bertani dikalangan Generasi Millenial agar tercipta ketahanan pangan nasional maupun internasional dan menjadikan Indonesia sebagai swasembada pangan di dalam maupun luar negeri. 

Bagaimana membumikan semangat bertani di kalangan generasi millenial?

Memang bukanlah suatu proses yang instan dan mudah untuk mencetak para petani yang diisi oleh mayoritas kalangan muda. Akan tetapi ada beberapa hal yang dapat ditanamkan pada generasi muda agar mau dan tertarik mengisi sektor produksi hasil pertanian di Indonesia. Adapun beberapa hal tersebut antara lain :

1. Pengenalan Potensi Ekonomi dibalik Kegiatan Budidaya Tanaman

Melihat pangan merupakan penunjang utama kehidupan manusia dan dengan seiring bertumbuhnya kepadatan penduduk. Maka kecukupan pangan merupakan suatu hal utama yang harus di raih. Sehingga potensi ekonomi di balik produksi hasil pertanian semakin tinggi selama manusia masih makan dari hasil budidaya tanaman. Karena tanpa pangan manusia takkan bisa hidup.

2. Pembaruan Metode Budidaya Tanaman agar lebih Modern

Profesi petani di Indonesia pada dewasa ini masih didominasi oleh kalangan tua, sehingga metode bertani yang diterapkan pada proses membudidayakan tanaman masih menggunakan metode tradisional. Maka perlunya pembaruan metode dalam bercocok tanam untuk meningkatkan hasil pertanian agar Indonesia dapat mencapai swasembada pangan nasional maupun internasional.

3. Perubahan Konsep Kebijakan Pemerintah pada Sektor Pertanian

Kebijakan pemerintah sangat mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian. Karena kebujakan pemerintah adalah salah satu hal yang menjadi sandaran para petani dalam bertani. Hal ini diakrenakan terkadang pertanian merupakan sektor yang rawan dimanipulasi pasar sehingga mengakibatkan laju ekonomi pertanian selalu fluktuatif. Bahkan terkadang petani merupakan sektor yang sering dirugikan oleh pasar.

4. Penanaman Jiwa Enterpreneurship/Wirausaha di Bidang Pertanian

Selain dalam rangka membangun sektor pertanian, membumikan semangat bertani di kalangan muda merupakan salah satu usaha untuk mereduksi ketergantungan ekonomi Indonesia terhadap hasil produksi negara lain. Sehingga untuk membentuk ekonomi yang lebih mandiri di negara ini, maka perlu adanya penanaman jiwa enterpreneurship pada diri kalangan muda di segala sektor khususnya sektor pertanian.

5. Merubah Mindset bahwa Bertani itu Susah

Menurut pandangan mayoritas kalangan muda bertani merupakan suatu pekerjaan yang berat dan selalu tentang panas dan kotor. Oleh karena ini kita harus perlahan berusaha merubah mindset tersebut dari diri kalangan muda. Karena dengan penerapan metode budidaya tanaman yang lebih modern, bertani tak lagi berat seperti metode tradisional yang masih diterapkan di Indonesia. Adapun modernisasi metode budidaya tanaman antara lain: Hidroponik, Budidaya Tanaman Berbasis IoT, Budidaya Tanaman dalam Greenhouse, Dsb.

Hal diatas adalah beberapa usaha yang dapat kita laksanakan dan terapkan dalam rangka meregenerasi semangat petani muda dan meningkatkan dominasi kalangan muda di sektor pertanian sehingga Indonesia dapat terus mencapai ketahanan pangan nasional maupun internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun