Mohon tunggu...
Dzinnun
Dzinnun Mohon Tunggu... -

SMA IPA tetapi hati IPS Kuliah Jurusan Bahasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kartini: Minazh Zhulumaati Ilan Nuur

21 April 2016   12:59 Diperbarui: 21 April 2016   13:09 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi R.A. Kartini punya kartu truf yang tidak dimiliki Nyak Dhien, Inggit dan Dewi Sartika: Tulisan. Apalagi tulisan curcol itu tertulis dalam bahasa si penjajah. Tulisan-tulisan itu yang membuat R.A. Kartini lebih harum namanya dan meninggalkan Nyak Dhien, Inggit dan Dewi Sartika jauh di belakang. Selain itu pula R.A. Kartini adalah orang Jawa yang sebelum dan setelah kemerdekaan arena panggung politik dikuasai oleh orang Jawa. Para politikus perlu simbol untuk gerakan perempuan, maka dipilihlah dia karena kedekatan kultural dengan penguasa istana.

Usia raga R.A. Kartini 3 windu lebih saja namun pikiran-pikirannya yang kontroversial dan tak lazim pada masa itu adalah permata yang memendarkan cahaya menyapu kegelapan bagi generasi di bawahnya sampai generasi kita dan anak cucu kita. Pikiran-pikiran R.A. Kartini adalah amal baik karena mampu memberi inspirasi bagi manusia. Semoga Allah meridainya karena Allah menyukai manusia yang memberi nur bagi sekitarnya. Allahummaghfirlaha warhamha wa afiha wa'fu anha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun