Tetapi R.A. Kartini punya kartu truf yang tidak dimiliki Nyak Dhien, Inggit dan Dewi Sartika: Tulisan. Apalagi tulisan curcol itu tertulis dalam bahasa si penjajah. Tulisan-tulisan itu yang membuat R.A. Kartini lebih harum namanya dan meninggalkan Nyak Dhien, Inggit dan Dewi Sartika jauh di belakang. Selain itu pula R.A. Kartini adalah orang Jawa yang sebelum dan setelah kemerdekaan arena panggung politik dikuasai oleh orang Jawa. Para politikus perlu simbol untuk gerakan perempuan, maka dipilihlah dia karena kedekatan kultural dengan penguasa istana.
Usia raga R.A. Kartini 3 windu lebih saja namun pikiran-pikirannya yang kontroversial dan tak lazim pada masa itu adalah permata yang memendarkan cahaya menyapu kegelapan bagi generasi di bawahnya sampai generasi kita dan anak cucu kita. Pikiran-pikiran R.A. Kartini adalah amal baik karena mampu memberi inspirasi bagi manusia. Semoga Allah meridainya karena Allah menyukai manusia yang memberi nur bagi sekitarnya. Allahummaghfirlaha warhamha wa afiha wa'fu anha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H