Mohon tunggu...
Dzikri Triyanto Ramadhan
Dzikri Triyanto Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Sejarah UNNES

Seorang mahasiswa biasa saja yang mempunyai kesukaan bermain basket dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

GIAT 9 UNNES Desa Kiringan Ikut Memeriahkan Kegiatan Rutin Gejog Lesung Hingga Mempelajari Awal Mula Kesenian Gejog Lesung

14 Agustus 2024   02:02 Diperbarui: 14 Agustus 2024   02:08 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selasa, 13 Agustus 2024, tepatnya di kediaman ibu… dukuh Ringinsari, Desa Kiringan, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, kegiatan latihan rutin kesenian gejog lesung dukuh Ringinsari diikuti dan diramaikan oleh para mahasiswa UNNES GIAT 9 dari dosen bimbingan Vera Noviana Sulistyawan, S.T., M.T, yang beranggotakan (Dzikri Triyanto R, Amanda Kirani F, Zahra Zilan S, Ananta H, Very Mareta, Hoirun Niswah, Rohyana Felisa U, Moh Irfan F, Esti S, Rama Nur Bagus, Azizah Nur Silmi, dan Nabila Putri) dengan bersemangat. Kegiatan ini dilakukan untuk mengenalkan sebuah kesenian dari Desa Kiringan yaitu kesenian gejog lesung kepada para mahasiswa UNNES GIAT 9 agar kesenian ini dapat diajarkan dan menjadi peluang bagi para mahasiswa ikut serta dalam mengenalkan secara lebih luas potensi kesenian yang dimiliki Desa Kiringan.

Tantangan perkembangan zaman ke arah yang lebih modern seperti bermain handphone, para masyarakat dukuh Ringinsari, Desa Kiringan masih mampu mempertahankan kesenian tradisional gejog lesung hingga saat ini. Inisiatif yang diambil oleh Desa Kiringan untuk mempertahankan kesenian ini dengan memfasilitasi grup musik kesenian gejog lesung menjadi sebuah langkah yang bagus dalam mempertahankan potensi kesenian Desa Kiringan. Langkah yang diambil oleh Desa Kiringan melahirkan sebuah grup musik gejog lesung ini bernama Mekarsari. 

Gejog lesung dukuh Ringinsari dilakukan dengan menggunakan alat bernama lesung untuk menumbuk padi yang nantinya diketok dengan menggunakan alat-alat ketukan seperti tongkat. Dalam kesenian ini nantinya akan ada lantunan lagu yang dinyanyikan oleh penyanyinya dan diikuti oleh tarian-tarian yang digerakkan oleh para penari dengan irama dari musik gejog lesung. 

Di tengah kegiatan tersebut pada saat istirahat, sesepuh dukuh Ringinsari menerangkan tentang awal mula bagaimana gejog lesung itu bisa ada, “Berawal dari belum adanya hiburan para petani menjadikan alat-alat lesung dijadikan alat klotekan oleh para petani. Pada awalnya hanya klotekan saja tidak ada tembang dan tarian hanya alakadarnya. Namun, dengan perkembangan yang terus ada mulai terbentuk seni yang indah dengan nada khas baik dari alat, tembang, hingga tarian-tarian yang indah. Ya, pada dasarnya kata Gejog itu sendiri merujuk pada saling saut-sautan dan lesung itu sendiri adalah alat untuk menumbuk padi dan dijadikan alat untuk menghibur di kala lelah para petani.” Ucap Bapak Prayitno. 

Sumber : Dokumentasi Tim UNNES GIAT 9 Desa Kiringan.
Sumber : Dokumentasi Tim UNNES GIAT 9 Desa Kiringan.

“Pada dasarnya kesenian ini memang harus dijaga seterusnya, karena apabila tidak dijaga oleh masyarakat maka kesenian ini bisa jadi diklaim oleh pihak lain seperti hal nya kesenian Indonesia lainnya yang diklaim oleh negara asing. Dengan adanya GIAT 9 UNNES ini semoga menjadikan kesenian gejog lesung ini semakin dikenal dengan berbagai upaya mahasiswa dalam pengenalan ke masyarakat yang lebih luas.” Ucap Kormades GIAT 9 UNNES, Dzikri Triyanto Ramadhan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun