Mohon tunggu...
Dzikrina Khoirun Nida
Dzikrina Khoirun Nida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Rebahan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Agama Islam dalam Perspektif Antropologi

1 Juli 2023   07:28 Diperbarui: 1 Juli 2023   07:39 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Oleh : Lala Firdiyani 

Pendidikan Islam pada dasarnya merupakan upaya pembinaan dan pengembangan potensi manusia yang bertujuan di dunia ini sebagai hamba sahaya sekaligus khalifah Allah. Potensi yang dimaksud yakni jasmaniah dan rohaniah seperti akal, perasaan kehendak dan lain sebagainya. Dalam wujudnya, pendidikan Islam dapat menjadikan upaya kepada umat secara bersama atau upaya lembaga kemasyarakatan  yang memberikan alat melalui pendidikan islam bahkan dapat pula menjadi panutan manusia itu sendiri untuk dirinya.
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia. Menurut Charles Darwin Antropologi merupakan ilmu yang berkembang pesat melalui penelitian - penelitian tentang asal muasal dan perkembangan manusia. Sesederhananya, antropologi adalah suatu studi keilmuan yang ingin membuktikan bahwa adanya perkembangan kebudayaan manusia dari masa ke masa dengan jangka waktu yang panjang.
Geertz menyatakan bahwa agama adalah sistem yang terdiri dari berbagai simbol yang bertindak untuk mewujudkan dalam diri manusia suatu perasaan dan rangsangan yang kuat, perasaan dan ransangan tersebut seolah-olah mempunyai kebenaran yang sangat unik dan istimewa, menyeluruh dan berkepanjangan melalui pembentukan kesadaran terhadap kewujudan satu bentuk aturan umum yang tertib dan teratur yang berkaitan dengan kehidupan.
Kajian antropologi tentang asal mula agama juga telah dilakukan penelitian oleh beberapa para ahli dari berbagai aspek. E.B.Tylor adalah seseorang yang pertama kali mengkaji dan mendefinisikan agama dengan sangat rendah yaitu tentang kepercayaan pada makhluk spiritual. Ia menyataan bahwa asal muasal agama ketika manusia itu sadar akan adanya jiwa. Apabila suatu masa jasmani manusia itu bergerak pertanda manusia itu hidup ataupun sebaliknya jika tidak bergerak maka pertanda meninggal. Kemudian timbullah rasa kesadaran manusia itu sendiri bahwa adanya gerak itu disebabkan adanya kekuatan.
Sistem kepercayaan agama dapat mendorong seseorang berperilaku agamis. Pikiran dan gagasan manusia yang menyangkut keyakinan dan konsepsi manusia tentang sifat-sifat Tuhan, wujud alam ghaib, terjadinya alam dan dunia,zaman akhirat, roh nenek moyang, roh alam, roh halus, dan makhluk-makhluk halus lainnya. Dalam artian bahwa tidak ada satu pun disebut agama jika tidak memiliki kepercayaan terhadap kekuatan yang bersifat sangat nyata dan mewujudkan upacara-upacara sebagai wujud dari suatu kepercayaan.
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun