Dzikri Muhammad Maulansyah, mahasiswa 5 jurusan Jurnalistik di UIN Bandung, kini menjadi sorotan berkat prestasinya dalam lomba debat. Dzikri, yang akrab disapa, berusia 20 tahun dan merupakan anak sulung dari tiga bersaudara yang berasal dari Subang, Jawa Barat.
Dzikri mulai terjun ke dunia debat sejak kelas 7 SMP dan langsung melaju ke tingkat provinsi. Pada saat itu, ia dipilih oleh salah satu gurunya untuk mengikuti seleksi dan berhasil terpilih untuk berlomba di tingkat provinsi. Meskipun saat itu Dzikri masih di kelas 7, sementara lawan debatnya berasal dari kelas 8 dan 9 yang sudah berpengalaman sebagai aktivis, ia berhasil meraih posisi 4 besar.
Keterlibatan Dzikri dalam lomba debat juga tidak lepas dari dorongan ibunya. Ibunya selalu mendorongnya untuk terus belajar tanpa menekan agar selalu juara pertama. Meskipun demikian, Dzikri pernah merasa tertekan dengan harapan tersebut.
Selain aktif dalam lomba debat, Dzikri juga terlibat dalam berbagai organisasi, seperti Forum Genre Jawa Barat, Komunitas Literasi Nasional, Forum HAM Provinsi Jawa Barat, OSIS Jawa Barat, dan Komunitas Narasi.
Motivasi Dzikri untuk mengikuti lomba debat juga berkaitan dengan keinginannya untuk bergabung dengan organisasi internasional di masa depan. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan meningkatkan kemampuan public speaking. Oleh karena itu, Dzikri mengikuti lomba debat untuk melatih kemampuan berbicara di depan umum.
Dalam membagi waktu antara kuliah dan lomba debat, Dzikri menyebutkan pentingnya skala prioritas dan manajemen waktu. "Skala prioritas adalah hal yang sangat penting. Untuk saya, ada tiga hal utama: pertama, perkuliahan; kedua, perlombaan; dan ketiga, kegiatan akademik. Setiap hari, saya mencoba membuat perencanaan dengan prioritas, opsional, dan tambahan seperti bersosialisasi dengan teman," ungkapnya.
Dzikri juga menegaskan bahwa tidak ada kunci khusus untuk meraih kemenangan dalam lomba debat. Baik sebagai tim pro maupun kontra, ia harus benar-benar memahami dan mendukung semua fakta yang relevan dengan isu yang diperdebatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H