Pandemi belum juga usai, hobi baru bermunculan ketika keterbatasan aktifitas diluar, salah satunya berkebun atau mengoleksi tanaman hias di rumah. Selain membuat rumah menjadi segar bisa juga meredakan stres ketika menghabiskan waktu panjang dirumah karena Kegitan pembatasan sosial.
Kini saatnya untuk mempelajari karakteristik masing-masing tumbuhan dan perawatan, tidak banyak yang mengetahui cara perawatan tumbuhan tersebut, tanaman hias memiliki karakteristik yang berbeda sehingga perlu diperhatikan cara perawatan.
Menurut Praktisi tanaman yaitu James Wong, dilansir dalam The Guardian, mengatakan "selama masa pembatasan ini, banyak orang yang memburu kaktus dan sukulen untuk menjadi penghias rumah. Akan tetapi, tak sedikit pula tanaman itu akhirnya mati".
Untuk tanaman seperti kaktus, Wong menyarankan agar kaktus dan sukulen ditempatkan  kurang lebih 1 meter dari jendela. dan harus memiliki ventilasi dan pencahayaan matahari yang masuk ke dalam rumah, jika tidak wong menyarankan lebih baik merawat tanaman hias lain.
Selain tanaman kaktus dan sukulen, pakis juga merupakan tanaman yang bisa dijadikan alternatif sebagai tanaman hias. Dalam merawat pakis, pentingnya memperhatikan tingkat kelembaban yang konsisten dan stabil. Jenis yang direkomendasikan untuk tanaman pakis adalah pakis sarang burung dan pakis buram.
Tanaman pakis mengembangkan lapisan mengkilap karena mencegah kehilangan air. Adapun Pakis Maidenhair yang terlihat indah, tetapi harus memiliki pengetahuan khusus dan bukan pilihan yang bagus untuk  seorang pemula.
Tumbuhan Terrarium juga cukup diminati. Terrarium merupakan tanaman yang ditanam di dalam wadah yang terbuat dari kaca. James Wong menyebutkan "ketika ingin membuat terrarium, jangan melakukan tanam kaktus atau sukulen di dalamnya."
Kaca bisa menciptakan lingkungan rendah cahaya, dan kelembaban tinggi di dalam, hal ini merupakan iklim mikro yang sempurna untuk tanaman seperti hutan hujan, tetapi kebalikan seperti kaktus dan sekulen penghuni gurun, Pilihlah pakis dan anggrek sebagai gantinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H