[Kemudian di belakang rumah, di dekat pohon yang belum begitu tua pada saat itu. Mengantar kembali ke masa lalu, dimana mereka masih kecil dan mengobrol bersebelahan serta belum mempunyai tujuan dan impian apapun]
Dodo: (menatap kesamping) Pesi. Apakah mungkin aku bisa jadi pemain bola yang hebat? Aku selalu bermimpi akan hal itu setiap detiknya.
Â
Pesi : (mengangguk setuju) tentu saja, mengapa tidak? Kau selalu berlatih setiap hari, bahkan Ketika aku sudah pulang ke rumah. Apa yang kamu lakukan sekarang akan membuahkan hasil di masa yang akatn datang, percayalah.
Â
Dodo: (menatap kesamping) Â Bagaimana dengan mu? Di masa yang akan datang kamu ingin menjadi siapa? Kau sangat berbeda dengan ku. Kau pintar, senang belajar, bahkan mempunyai bakat alami speak bola lebih dariku,, hanya perlu latihan sedikit saja bisa menjadikanmu sangat hebat. Mengapa kamu tidak mau latihan?
Â
Pesi : (tersenyum tipis) Aku tertarik dengan apa yang kamu ucapkan. Tapi, apakah kamu tidak merasa tersaingi? (tertawa bergurau) Melihat kau sangat ambisius dalam bermain sepak bola.
Â
Dodo: (tertawa terbahak-bahak) Aku senang bisa melihatmu mempunyai hobi yang sama dengan ku. Jika kau mau mari kita bersaing secara sehat.
Â