Mohon tunggu...
Ahmad Dzikri Aljasiri
Ahmad Dzikri Aljasiri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Jember, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Sosiologi

Mahasiswa Sosiologi semester 6 di Universitas Jember, Pernah mengikuti Himpunan Mahasiswa Sosiologi 2022. Aktif dalam kegiatan Kampus Mengajar 7

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengubah Wajah Pendidikan : Kontribusi Nyata Mahasiswa melalui Kampus Mengajar

23 Juni 2024   12:00 Diperbarui: 27 Juni 2024   14:26 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Ahmad Dzikri Aljasiri

Program Kampus Mengajar 7 merupakan kegiatan diluar kampus yang diadakan oleh Kemendikbudristek, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Pemberdayaan mahasiswa meliputi pengembangan soft skill dan hard skill mahasiswa, dan pengembangan masyarkat di sekitar sekolah penugasan. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pendidikan merupakan fondasi utama dalam membentuk generasi emas Indonesia. 

Salah satu inisiatif yang penting dalam menaiikan mutu pembelajaran adalah program kampus mengajar yang digagas oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kampus mengajar 7 mengharuskan membuat program kerja sesuai dengan kebutuhan di sekolah penugasan yang meliputi literasi, numerasi, adaptasi teknologi, mitigasi perubahan iklim, pengelolaan dan pemanfaatan buku bacaan dan perpustakaan, pengelolaan pojok baca kelas, pengembangan karakter siswa dan lain sebagainya. Kampus mengajar 7 terus berupaya mengirimkan mahasiswa agar bisa berkontribusi langsung dalam proses pendidikan di sekolah-sekolah dasar dan menengah di seluruh Indonesia.

Sekolah yang menjadi tempat penugasan saya adalah SMP PGRI 8 BOGOR, Sekolah yang berada di Jl. Raya Semplak-Cemplang No. 276 Kota Bogor, Jawa Barat ini terdiri dari 13 ruang kelas, 4 Kamar mandi siswa, satu ruang ruru dan tempat sholat (bisa dijadikan ruang uks juga), satu ruang staff tata usaha, dan satu perpustakaan, 2 lab komputer, dan ruang kepala sekolah. SMP PGRI 8 memiliki jumlah siswa/i kurang lebih 340 orang yang terdiri dari kelas 7 sampai kelas 9, di kelas 7 terdapat 4 ruangan kelas yaitu 7A -- 7D, Kelas 8 terdiri dari 8A -- 8C, dan kelas 9 teridiri dari 9A -- 9D.

Pada saat melakukan observasi di SMP PGRI 8 BOGOR untuk melihat kebutuhan apa saja yang sekolah perlu di perbaiki atau di tingkatkan. Di ruang kelas terdapat papan informasi seperti struktur kelas, jadwal piket, dan jadwal pelajaran. Selain itu, terdapat pojok baca kelas yang harus di perbaiki agar lebih indah dan nyaman ketika siswa menggunakannya. 

Sekolah SMP PGRI 8 BOGOR masih minim sekali dalam hal literasi dan numerasi, hal ini terlihat dari para siswa/i nya yang kurang minat untuk baca dan masih kurang mengenai poster literasi di madding ataupun di dinding sekolah. Selain itu terdapat beberpa siswa yang masih kurang lancar dalam membaca.

 Sekolah ini menggunakan 2 kurikulum, yakni kurikulum merdeka untuk kelas 7 dan kurikulum 2013 untuk kelas 8 dan 9 Metode belajar di sekolah ini masih menggunakan metode ceramah, yakni guru menerangkan dan siswa menyimak apa yang disampaikan oleh guru. Menurut saya metode belajar seperti itu mudah membuat para siswa/i menjadi cepat bosan dan kurang bersemangat dalam belajar.

Maka dari itu, kita sebagai mahasiswa program kampus mengajar 7 membawa misi untuk memperbaiki dalam hal literasi dan numerasi para siswa SMP PGRI 8 BOGOR agar bisa lebih bersemangat dalam belajar serta meningkatkan minat baca siswa, adaptasi teknologi, mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan, mitigasi perubahan iklim dan pendidikan karakter.

Selama penugasan pada program kampus mengajar 7, kami memiliki beberapa program kerja diantaranya adalah Revitalisasi Perpustakaan, Revitalisasi Mading, Game Edukasi Interaktif (quizizz), Adaptasi Teknologi (Pemanfaatan Internet dalam Pengembangan Literasi Digital Melalui Desain Canva), Kemah Literasi dan Numerasi di sekolah, Gebyar P5 (berkolaborasi dengan salah satu wali kelas 7 yang kebetulan akan melakukan outing class. 

Pada acara tersebut rencanya akan dilakukan permainan tradisional dan kewirausahaan), Sosialisasi Perundungan/Bullying kepada wali murid, Ultrasi (Ular Tangga Numerasi merupakan salah satu media ajar yang menggunakan ular tangga untuk menarik siswa belajar dalam hal ini di bidang numerasi), Membuat Pot Tanaman Obat, dan Tangga Numerasi

Terdapat program kerja yang melibatkan masyarakat secara langsung yakni Sosialisasi Perundungan/Bullying kepada wali murid dengan tema "Anti Perundungan di Sekolah", dalam kegiatan ini kami mengundang wali murid yang kebetulan pada waktu itu sedang mengadakan pembagian rapot tengah semester, kegiatan ini kami laksanakan karena melihat banyak sekali kasus perundungan/bullying di sekolah ataupun media sosial (Cyber Bullying) dan korbannya kebanyakan anak-anak dibawah umur dan masih berstatus sebagai seorang pelajar. 

Selain itu, para siswa sering mengejek teman-temannya dengan perkataan yang tidak pantas dan memanggil nama temannya dengan nama orang tuanya. Dari hal itu lah kami prihatin akan mirisnya watak dan karakter siswa pada zaman sekarang karena banyak faktor dan pengaruh yang melatar belakangi siswa melakukan hal tersebut salah satu nya dari media sosial itu sendiri.

Oleh karena itu, dengan adanya sosialisasi ini kami harapkan para wali murid memberikan pendampingan dan pengertian kepada anak-anak mereka mengenai dampak buruk yang terjadi jika melakukan tindakan perundungan/bullying baik itu untuk korban ataupun pelakunya. Kami harap juga, semua pihak baik dari sekolah, wali murid, dan muridnya itu sendiri terlibat dalam pencegahan tindakan perundungan/bullying bisa berkurang dan tidak ada lagi kasus perundungan yang terjadi dikemudian hari.

Program kerja adaptasi teknologi kami juga melakukan sosialisasi kepada para siswa, karena seperti yang kita ketahui, pada zaman sekarang teknologi sudah semakin canggih yang mana para siswa juga membawa handphone (gadget) mereka ke sekolah. Oleh karena itu, pentingnya pemanfaatan platform media sosial agar bisa digunakan dengan baik oleh para siswa, dan dapat menambah kreatifitas dalam hal mendesain berbagai hal, baik itu pembuatan poster, power point untuk presentasi, dan brosur. 

Hal ini mendapat respon yang positif dari para siswa, mereka sangat antusias dalam belajar menggunakan aplikasi canva ini serta membuat media pembelajaran yang menarik dan inovatif bagi para siswa di kelas.

Gebyar Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) kami berkolaborasi dengan wali kelas 7 untuk melakukan outing class sebagai salah satu wujud penerapan program kurikulum dan karakter berprofil pelajar pancasila. Kegiatan ini kami bersama guru dan siswa kelas 7 mengunjungi beberapa tempat seperti, Galeri dan Perpustakaan Kota Bogor, Alun-alun Kota Bogor, dan Museum Perjuangan Bogor. 

Pada saat mengunjungi Galeri dan Perpustakaan Kota Bogor, para siswa di dampingi oleh tour guide agar bisa mengenal sejarah apa saja yang ada di Bogor dan membaca buku yang ada di perpustakaan Kota Bogor. Setelah itu, kami melanjutkan ke tempat selanjutnya yaitu di Alun-alun Kota Bogor, disini para siswa mendapatkan himbauan dari kepolisian agar tidak melakukan tindakan kriminal seperti tawuran, mengonsusi obat-obatan terlarang, atau menggunakan sepeda motor tanpa menggunakan helm. 

Selain itu, kami juga melakukan senam profil pelajar pancasila, kewirausahaan, dan permainan tradisional. Tempat terakhir yang kita kunjungi adalah Museum Perjuangan Bogor, di dalam museum terdapat beberapa peninggalan para pahwalan Indonesia yang berjuang melawan penjajah, seperti pakaian, senjata, uang zaman dulu dan lain-lain.

Pada kegiatan program Kanpus Mengajar 7 di SMP PGRI 8 BOGOR yang dimulai dari 26 Februari -- 19 Juni 2024 mempu memberikan dampak positif kepada semua pihak yang terlibat baik itu sekolah ataupun masyarakat yang terlibat. Implementasi program kerja yang sesuai dengan kebutuhan sekolah mendapat dukungan penuh dari sekolah penugasan, sehingga kami dapat melaksanakan seluruh program kerja yang kami sudah rancang dapat terlaksana dengan baik dari awal penugsan sampai akhir penugasan. 

Kehadiran kami di tengah-tengah mereka dapat memberikan kemajuan, inovasi, dan membenahi mutu pendidikan serta memberikan dampak positif setiap kegiatan yang kami laksanakan di sekolah penugasan. Semua pihak dan stakeholder yang terlibat mendapat dukungan penuh dan disambut dengan baik oleh guru, siswa, masyarakat dan pihak yang terlibat.

Program Kampus Mengajar 7 kemendikbudristek adalah langkah strategis dalam meningkatkan mutu pembelajaran di Indonesia. Program ini juga tidak hanya untuk mengatasi kekurangan tenaga pengajar di daerah-daerah terpencil, tetapi juga memberikan pengalaman berharga untuk para mahasiswa. 

Keberhasilan dari program ini sangat bergantung para kerja sama dari berbagai pihak, baik dari pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan bermutu tinggi, melalui program Kampus Mengajar ini kita berharap bisa membentuk generasi muda Indonesia yang lebih cerdas, kreatif, dan berdaya saing global demi mewujudkan mutu pendidikan Indonesia yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun