Mohon tunggu...
Dzikri raisuly
Dzikri raisuly Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobby bermain game dan liburan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Semarang Waktu Itu

10 Juni 2023   15:17 Diperbarui: 15 Juni 2023   18:59 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan di mulai di malam hari sambil memutar musik di dalam Bus, terasa sangat seru kami nyanyi bersama di dalam bus. Dengan lagu-lagu random yang di putar oleh teman saya, yang kadang membuat saya diam dan tak bersuara karena tidak pernah mendengar lagu tersebut. 

Dengan bernyanyi tersebut membuat saya lapar karena kehabisan tenaga karena berteriak dalam Bus, akhirnya saya memakan snack yang di beri oleh panitia. 

Malam semakin larut suara teriakan-teriakan dalam Bus pun semakin berkurang, karena teman-teman ada yang sudah tidur nyenyak dan kelelahan kehabisan tenaga. Karena sudah sepi saya inisiatif untuk tidur karena besok saya akan menjalakan kegiatan OCA (OFF-CLASS ASSIGNMENT) di pagi hari.

Dokpri
Dokpri

Bangun tidur langsung di suguhkan oleh indahnya sunset dan pemandangan di Eling Bening yang di selimuti banyak kabut, tak lupa untuk memfoto keindahan sunrise di Eling Bening. 

Sungguh indah memang ciptaan tuhan, rasanya saya ingin berdiam lama di Eling Bening karena udaranya sangat sejuk apalagi di tambah keindahan Eling Bening sambil melihat tingginya Gunung Merbabu. 

Tidak lama di Eling Bening saya di arahkan untuk sarapan pagi di tempat rumah makan. Tak lama saya dan teman- teman singgah ke tempat makan, karena kami harus berkunjung ke Museum Kereta Ambarawa untuk melakukan kegiatan memfoto selanjutnya. 

Perjalanan pun tidak terlalu jauh lokasi Museum Kereta ambarawa dengan rumah makan jaraknya dapat di tempuh dengan waktu 15-25 menit menggunakan Bus.

Dokpri
Dokpri
Pagi hari dengan terik matahari Kota Semarang dan gerbong gerbong kereta yang aesthetic, membuat terik matahari yang sangat panas menjadi biasa saja.

Saya kira kunjungan ke tempat ini bakal biasa saja, karena saya tidak terlalu suka dengan Museum ternyata Museum kali ini berbeda dapat membuat saya menjadi suka dengan Museum. 

Gerbong-Gerbong kereta yang kuno membuat saya ingin sekali merasakan naik dan keliling Kota Semarang dengan kereta tersebut, sangat di sayangkan kami tidak menaiki kereta tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun