Mohon tunggu...
El Diaz
El Diaz Mohon Tunggu... -

aksara tanpa suara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selesai

30 Maret 2012   11:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:15 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bukankah kebahagiaanmu masih tanggung jawabku, sebagai kenanganmu?

Begitulah adaku kini. Hati yang bermain pasir di tepi pantai. Bersama karang melagu kenangan.

Jika nanti akhirnya aku mengayuh dayung lagi, bukan berarti aku melupamu. Berpikirlah bahwa bahagia sudah berpihak padaku.

Sekali lagi, menepilah di dermaga dengan kebahagiaan. Jangan lempar jangkar bila ragu di genggaman.

Yakinkan dulu itu bahagiamu. Seperti aku meyakinkan langkahku kini. Apalagi.

Kini tak ada lagi perahu bertajuk kita.

Perahu kita selesai..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun