Mohon tunggu...
Ahmad Dahlan
Ahmad Dahlan Mohon Tunggu... Pemerhati Pendidikan -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bukan Hari Pahlawan Nasional ataukah Hari Valentine

11 November 2015   18:19 Diperbarui: 11 November 2015   19:24 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

10 November Bangsa Indonesia dalam hal hanya segelintir orang merayakan hari pahlawan Nasional. Merayakan hari pahlawan nasional identik dengan upacara kenegeraan yang di Lakukan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Pada tingkat yang lebih kecil Hari pahlawan di Laksanakan di Sekolah-seolah dalam bentuk upacara. Pada beberapa Instansi bahkan tidak melakukan upacara. Hanya beberapa Instansi yang masyarakat Indonesia memperingati Hari Pahlawan. 

Hampir sama dengan paragraf diatas yang seolah-olah tidak saling berkaitan dan tidak jelas inti kalimatnya, Hari Pahlawan Nasioanl hanya merupakan Upacara 10 November.  Sungguh sangat miris negara yang besar dan lahir dari para perjuangan para pahlawan ini memperingati hari pahlawan hampir sama dengan hari Valentine.

Mengapa Sama Seperti Hari Valentine?

14 Februari dan 10 november merupakan angka yang sama ada di setiap tahunya. Peringatan pada kedua hari tersebut juga dilaksanakan dalam sehari dan apa yang terjadi setelahnya? Kebanyakan orang tidak mengambil hikmah dari baik dari hari pahlawan maupun hari Valentine. Bahkan pada sebagaian orang awam, merayakan hari Valentine jauh lebih meriah dibandingkan dengan hari Pahlawan.

Toko-toko jauh hari menyiapkan pernak-pernik Kasih sayang, Inovasi Cokelat mulai dari seukuran kucil sampai ukuran yang tidak manusiawi disediakan. Sambutan di pintu gerbang toko kelontong dengan warna-warna lembut menambah meriahnya Perayaan Hari Valentine. Tapi apakah ada tokoh yang menjual pernak pernik pahlawan sebelum hari pahlawan nasional?

Adakah yang menjual bambu runcing yang sering disebut-sebut sebagai senjata pamungkas bangsa ini? adakah toko yang foto atau atribut bung Tomo? paling tidak CD kompilasi pidato para pembesar bangsa ini dijajakan dengan slogan "Rayakanlah hari pahlawan dengan CD pidato bung Tomo". Sayangnhya bngsa ini lebih menyukai hari Valentine dibandingkan dengan hari pahlawan.

Hari Pahlawan Nasional.

Hari Pahlawan seharunya mengingatkan kita bahwasanya negara ini tidak lahir begitu dari debat panjang di dalam ruangan yang sebagian penghuninya tidur sembari mendengarkan keputusan. Hari pahlawan seharusnya mengingatkan kita tidak hanya pada kejadian pidato luar biasa dari Bung Tomo tapi juga aksinya mereka dan para pahlawan terdahulu nerjuang tanpa pamrih mendirikan bangsa ini. Perjuangan belum berakhir dan kita masih mebutuhkan banyak pahlawan agar negara ini terus berdiri.

Hari pahlawan Nasional seharusnya dirayakan jauh hari sebelum 10 November agar putra dan putri di Indonesia tahu bahwa negara ini tidak lahir begitu saja dari kaket buyut mereka sehingga mereka berhak menjual negara ini sesuka hati, kelak ketika mereka menjadi pejabat.

Hari pahlawan seharusnya dirayakan tidak hanya dalam bentuk kegiatan simbolik dengan upacara. Hari pahlawan harusnya diperangati setiap hari oleh seluruh lapisan masyarakat mulai dari yang mengayuh becak hingga yang tidur diruang rapat sebagai pengingat bahwa negara ini masih membutuhkan seorang pahwalan. Hari pahlawan bukan sekedar 10 Novemberan setiap tahunya. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun