Mohon tunggu...
Dzaky Wirdian
Dzaky Wirdian Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seorang mahasiswa yang memiliki aspirasi untuk menjadi wirausahawan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Leukemia: Jangan sampai Dia Merenggut Kebahagianmu

28 Oktober 2024   22:23 Diperbarui: 28 Oktober 2024   23:03 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
:Gambar darah (www.mandayahospitalgroup.com)

Leukemia

Leukemia merupakan salah satu jenis penyakit kanker yang yang ditandai oleh perbanyakan secara tak normal sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid, umumnya terjadi pada sel leukosit yang abnormal yang kemudian akan menyerang sel dari tubuh sendiri yang dapat menyebabkan gejala seperti berat badan yang menurun drastis, demam disertai dengan menggigil,turunnya daya tahan tubuh, anemia, bahkan sampai sesak napas yang biasanya muncul di malam hari gejala tersebut dapat berbeda tergantung dari jenis leukemia yang diderita

Penyebab Leukemia

sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab leukemia itu apa, namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan terkena kanker leukemia tersebut antara lain :

  • Radiasi seorang yang terpapar energi radiasi yang berlebihan dapat berkemungkinan terkena penyakit leukemia
  • Genetik Keluarga (herediter) seorang yang memiliki keluarga riwayat penyakit leukemia berkemungkinan lebih besar terkena leukemia daripada yang tidak
  • paparan zat kimia seseorang yang terkena zat kimia seperti Racun lingkungan seperti benzena, dan Bahan kimia industri seperti insektisida
  • Merokok kandungan zat dari produk tembakau merupakan Zat kimia beracun, dalam asap rokok terdapat zat , seperti benzena, arsenik, formalin, timbal, dan metanol, dapat meningkatkan risiko leukemia.

Jenis Leukemia dan yang biasa terdampaknya

berdasarkan jenisnya leukemia dapat bersifat kronis dan akut yang dapat menyerang pada anak-anak maupun orang dewasa antara lain :

Akut :

  • Leukemia limfositik akut (LLA) merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak.
  • Leukemia mielositik akut (LMA) lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak.

Kronis

  • Leukemia limfositik kronis (LLK) sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak
  • Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, tetapi sangat sedikit

Cara Pencegahannya

1.memeriksa kesehatan secara rutin

dengan memeriksa kesehatan secara rutin, dapat mengantisipasi secara dini penyakit leukemia tersebut

2. Hindari Merokok

Merokok adalah faktor risiko yang kuat untuk terjadinya leukemia mieloblastik akut. Selain itu, merokok selama kehamilan atau bahkan paparan asap rokok selama kehamilan dapat meningkatkan risiko leukemia pada anak.

Asap tembakau mengandung banyak bahan kimia beracun, termasuk benzena dan formaldehida. Jika bahan kimia ini dihirup ke paru-paru, zat-zat ini dapat dengan mudah masuk ke aliran darah.

3. Menjaga Berat Badan Ideal

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kelebihan berat badan atau obesitas dikaitkan dengan peningkatan risiko acute myelogenous leukemia (AML). Jika indeks massa tubuh menunjukkan angka 30 atau lebih, hal itu berisiko meningkatkan leukemia dibanding orang dengan berat badan normal.

4. Membatasi Paparan Zat Kimia

Sumber paparan di sekitar lingkungan biasanya berasal dari pembasmi serangga, asap kendaraan, dan pembasmi hama tanaman. Selain itu, membatasi paparan radiasi yang berasal dari sinar-X, CT scan, dan alat sejenisnya juga perlu dilakukan.

5.Berolahraga secara Teratur

dengan berolahraga secara teratur dapat menurunkan risiko leukemia

6.Riwayat keluarga dekat

dalam beberapa kasus leukemia keluarga dekat sepeti ayah,ibu,saudara,ataupun kembar identik yang terkena atau pernah terkena leukimia dapat meningkatkan kita pribadi juga terkena penyakit tersebut 

cara pengobatan leukemia

Sebagian besar bentuk leukemia diobati dengan obat farmasi, biasanya digabungkan ke dalam sejenis kemoterapi obat-obatan multi. Bisa juga diobati dengan terapi radiasi. Dalam beberapa kasus, pencangkokan sumsum tulang juga dapat menyembuhkan leukemia. Bunga dan daun tapak dara juga berpotensi menjadi sumber obat untuk leukemia.

Pasien dengan leukemia harus dirujuk ke ahli hematologi-onkologi untuk memulai pengobatan. Terapi sangat bervariasi berdasarkan subtipe leukemia dan faktor pasien (misalnya usia, kondisi komorbiditas). Leukemia akut sebagian besar ditangani sebagai pasien rawat inap yang membutuhkan dukungan signifikan, pemantauan kondisi vital secara berkala, dan penilaian infeksi oportunistik dan ketidakseimbangan elektrolit.

Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa cara mengobati penyakit kanker leukemia Dr. M. Ahkam Subroto, tanaman sarang semut mengandung berbagai jenis zat aktif seperti flavonoid, tanin, dan zat lain yang sangat penting bagi tubuh. Kandungan zat flavonoid-nya dipercaya sebagai zat anti-kanker yang mampu melawan sel kanker terutama sel kanker darah sehingga sangat cocok dijadikan sebagai obat tradisional kanker darah.

Zat flavonoid sendiri memiliki kemampuan untuk menonaktifkan zat karsinogen atau zat penyebab kanker. Perkembangan zat karsinogen tersebut akan dihambat sehingga tidak akan menumbuhkan sel-sel yang abnormal. Kemudian, sel abnormal dalam tubuh dicegah supaya tidak bisa membelah diri. Dengan demikian, sel kanker tidak akan menyebar ke berbagai jaringan dan organ lain di dalam tubuh penderita. Ini merupakan obat tradisional kanker darah yang sangat ampuh untuk mengendalikan laju pembelahan sel-sel kanker di dalam tubuh.

Selain flavonoid, terdapat zat lain bernama tokoferol yang mirip dengan vitamin E dan sangat berguna dalam penyembuhan kanker darah. Zat ini sangat efektif untuk menangkap radikal-radikal bebas yang menjadi penyebab kanker.

Sarang semut sebagai obat tradisional kanker darah bisa menjadi alternatif bagi Anda yang tidak ingin menjalani pengobatan kemoterapi. Zat-zat yang terkandung dalam sarang semut secara aktif akan membunuh sel-sel kanker dalam tubuh. Para ahli juga menyarankan kepada para penderita kanker darah untuk mengonsumsi tanaman ini secara rutin. Menurut beberapa ahli, pasien yang mengonsumsi sarang semut menunjukkan kemajuan dalam proses penyembuhan dalam waktu beberapa minggu. Bahkan ada di antara mereka yang kondisinya membaik hanya dalam beberapa hari saja setelah mengonsumsi obat tersebut.

Transplantasi sumsum tulang juga dapat menjadi salah satu cara pengobatan leukimia tersebut, yaitu dengan cara untuk mengganti sumsum tulang yang rusak atau kanker dengan sel sumsum tulang yang baru dan sehat agar tubuh dapat membuat kembali sel darah yang normal.

Diagnosis

ada beberapa cara mendiagnosis leukemia antara lain : 

  • Pemeriksaan fisik
    melihat adanya tanda anemia, pembengkakan kelenjar getah bening, dan pembesaran hati serta limpa.
  • Tes darah

    Hitung darah lengkap dilakukan untuk mengetahui jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

  • Tes sumsum tulang
    mengambil sampel dari sumsum tulang untuk mendeteksi adanya sel-sel leukemia
  • Tes Genetik
    melihat apakah terdapat mutasi genetik dari pasien tersebut

Referensi :

  • Jurnal         :
    Mathers, Colin D, Cynthia Boschi-Pinto, Alan D Lopez and Christopher JL Murray (2001). "Cancer incidence,                                           mortality and survival by site for 14 regions of the world" . Global Programme on Evidence for Health Policy                                            Discussion Paper No. 13. World Health Organization. 
  • Situs Web :
    www.alodokter.com Leukemia: Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Pengobatan, Gerardus Septian Kalis (diakses pada                              tanggal 28-oktober-2024, jam  19:50)
    https://doktersehat.com/leukemia-1,Leukemia: Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Pengobatan (diakses pada tanggal 28- oktober - 2024, jam 20.05)

                                   

  • Buku :
    Leukimia,StatPearls Publishing; 2024 Jan,(oleh Adithya Chennamadhavuni; Varun Lyengar; Shiva Kumar R.                                           Mukkamalla; Alex Shimanovsky)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun