Mohon tunggu...
Dzaky Moe
Dzaky Moe Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Lone Stranger

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sebuah Surat dari Ramadhan

13 Juli 2015   20:42 Diperbarui: 13 Juli 2015   20:42 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi – apapun itu – saya sangat bersyukur karena dirimu masih mau berusaha melakukan amalan-amalan kebaikan, karena banyak di antara manusia yang bertemu denganku tapi tidak memanfaatkan keberadaanku dengan sebaik-baiknya. Sebagian di antara mereka ada yang berpuasa tapi tidak shalat (mengamalkan yang wajib tapi tidak mengamalkan yang wajib lainnya). Ada juga yang melakukan shalat tarawih tapi meninggalkan shalat 5 waktu (mengamalkan yang sunnah tapi justru meninggalkan yang wajib).

Dan yang lebih parah, ada sebagian orang yang ada atau tidak adanya diriku sama saja bagi mereka. Sebelum aku datang, ketika sedang bersamaku dan setelah aku pergi, mereka tidak shalat. Mereka tidak berpuasa. Padahal mereka muslim. – Wallahul musta’aan (Hanya kepada Allah tempat meminta pertolongan). – Dan syukurku kepada Allah, karena hal yang seperti itu, tidak terjadi antara diriku dan dirimu, Sahabatku.

Sahabatku.

Saya berharap padamu. Jika kamu berumur panjang dan bisa bertemu dengan saudaraku di masa mendatang, maka perlakukanlah dia lebih baik dan lebih gigih dibandingkan dengan kebaikan dan kegigihan yang telah kamu usahakan ketika bersamaku.

Dan jikapun seandainya Allah tidak memberikanmu izin untuk bertemu dengan saudaraku pada tahun depan, maka mudah-mudahan Allah bisa mempertemukan kita kembali di akhirat. Dan semoga, ketika kita bertemu nanti, kamu bisa dengan bangga berdiri di hadapan Allah dan kamu menyebut-nyebut namaku dan menjelaskan bahwa, kamu bisa memperbaiki diri lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya ketika kamu bertemu denganku. Oh, alangkah senangnya diriku jika kamu mengatakan seperti itu kelak. Aku tentunya sangat bangga menjadi bagian dari perubahanmu ke arah yang lebih baik lagi.

Baiklah, Sahabatku. Inilah carahan hati yang bisa tersampaikan kepadamu sebagai teman baikmu. Semoga kamu senantiasa diberikan keimanan dan keistiqamahan kapanpun dan dimanapun engkau berada. Teriring doa semoga engkau menjadi pribadi yang lebih baik daripada hari kemarin dan semoga esok lebih baik lagi daripada hari ini.

Terima kasih sudah membaca surat singkatku ini.

Wassalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Dari Sahabatmu,

 

Ramadhan 1436 H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun