Mohon tunggu...
Muhammad Dzaky Ilham Utomo
Muhammad Dzaky Ilham Utomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Airlangga

Saya adalah mahasiswa Teknik Lingkungan yang memiliki ketertarikan kuat pada pengelolaan sumber daya alam, keberlanjutan, serta penerapan teknologi ramah lingkungan. Selama masa studi, saya telah mengembangkan kemampuan dalam analisis kualitas air dan udara, pengolahan limbah, serta mitigasi dampak lingkungan melalui berbagai proyek akademik dan praktik lapangan. Saya senang bekerja dalam tim dan memiliki keterampilan komunikasi yang baik, baik dalam kolaborasi maupun presentasi data teknis. Selain itu, saya aktif mengikuti kegiatan organisasi dan seminar terkait keberlanjutan, yang telah memperluas pemahaman saya mengenai tantangan lingkungan di tingkat global maupun lokal. Ke depannya, saya berkomitmen untuk berkontribusi dalam solusi inovatif yang mendukung pembangunan berkelanjutan, serta siap menghadapi tantangan dalam industri dan riset lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Film

Dr. Strangelove: Kritik Satir yang Masih Relevan Saat Ini

8 Januari 2025   07:30 Diperbarui: 8 Januari 2025   07:39 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr Strangelove di suatu adegan (sumber : BFI Southbank)

Kesimpulan: Cermin untuk Masa Depan

Dr. Strangelove bukan sekadar film, tetapi sebuah cermin yang memantulkan sisi gelap peradaban manusia. Melalui perpaduan antara humor, absurditas, dan kritik sosial, film ini mengajarkan kita untuk tidak terlalu serius terhadap ilusi kekuasaan, namun tetap waspada terhadap konsekuensinya.

Dalam dunia yang terus berubah, pesan Kubrick tetap relevan: teknologi dan kekuasaan, tanpa moralitas dan akuntabilitas, adalah bom waktu yang siap meledak. Dan, seperti yang diingatkan oleh Dr. Strangelove sendiri, "We must not allow a mine shaft gap!"---frasa yang absurd namun penuh makna, mengingatkan kita pada perlunya keseimbangan antara kemajuan dan kesadaran moral.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun