Ekonomi politik internasional adalah cabang ilmu yang mempelajari interaksi antara faktor ekonomi dan politik dalam konteks hubungan internasional. Bidang ini mencoba untuk memahami bagaimana keputusan politik, kebijakan ekonomi, dan dinamika kekuasaan mempengaruhi perdagangan internasional, investasi asing, konflik, kerjasama, dan dinamika ekonomi global secara keseluruhan.
Studi dalam ekonomi politik internasional melibatkan analisis terhadap kebijakan ekonomi negara-negara, organisasi internasional, dan perusahaan multinasional. Faktor-faktor yang dipelajari meliputi kebijakan perdagangan, keuangan internasional, investasi langsung asing, kebijakan moneter, perjanjian perdagangan, dan peraturan perdagangan internasional.
Beberapa topik penting dalam ekonomi politik internasional meliputi teori perdagangan internasional, teori investasi langsung asing, analisis kebijakan perdagangan, geopolitik ekonomi, diplomasi ekonomi, peran lembaga internasional seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Bank Dunia, dan Dana Moneter Internasional (IMF), serta dinamika kekuasaan antara negara-negara besar dalam sistem ekonomi global.
Studi dalam ekonomi politik internasional penting untuk memahami bagaimana faktor-faktor ekonomi dan politik saling berinteraksi dalam mengatur hubungan antar negara, perdagangan internasional, investasi, dan kebijakan ekonomi global.
Ada beberapa fenomena kasus ekonomi politik internasional yang menarik untuk dibahas. Salah satunya yaitu perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China adalah konflik perdagangan yang berkepanjangan antara dua negara terbesar di dunia. Dimulai pada pertengahan 2018, AS memberlakukan tarif impor tambahan terhadap sejumlah produk China sebagai respons terhadap kebijakan perdagangan China yang dianggap tak adil. Tujuan AS adalah melindungi industri dalam negeri dan mengurangi defisit perdagangan dengan China. Tarif ini mencakup berbagai sektor, seperti teknologi, manufaktur, dan pertanian. Sebagai balasan, China juga memberlakukan tarif terhadap produk impor AS. Perselisihan dalam berbagai isu perdagangan, termasuk transfer teknologi yang dipaksa, hak kekayaan intelektual, akses pasar, dan subsidi negara, menjadi inti konflik ini. Dampak ekonominya cukup signifikan, dengan biaya yang meningkat bagi perusahaan di kedua negara dan harga yang naik bagi konsumen. Turunnya perdagangan bilateral antara AS dan China juga berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi keduanya. Selain itu, dampaknya juga meluas ke negara-negara lain yang terlibat dalam rantai pasok global. Perang dagang ini mencerminkan ketegangan geopolitik antara AS dan China, dengan persaingan kekuatan dan perbedaan ideologi menjadi faktor yang mendasarinya. Dampaknya juga dirasakan secara global, mempengaruhi perekonomian dan pasar keuangan di banyak negara. Perang dagang antara AS dan China masih berlanjut, mempengaruhi dinamika hubungan internasional dan menjadi perhatian penting dalam ekonomi politik global.
Perang dagang antara AS dan China memiliki dampak yang signifikan terhadap hubungan politik antara kedua negara tersebut. Berikut adalah beberapa dampak yang dapat diamati:
1. Ketegangan dan Retorika: Perang dagang ini telah meningkatkan ketegangan politik antara AS dan China. Kedua negara saling mengkritik dan melancarkan retorika tajam terkait kebijakan perdagangan masing-masing. Kritik terhadap praktik perdagangan, kebijakan ekonomi, dan masalah keamanan nasional semakin memperumit hubungan politik antara kedua negara.
2. Negosiasi dan Perundingan: Perang dagang ini telah mempengaruhi upaya negosiasi dan perundingan antara AS dan China. Kedua belah pihak telah melakukan beberapa putaran pembicaraan untuk mencari solusi dan kesepakatan yang saling menguntungkan. Namun, kesepakatan yang komprehensif belum tercapai, dan perundingan sering kali terkendala oleh perselisihan dan ketidaksepakatan mendasar.
3. Hubungan Diplomatik: Perang dagang ini juga mempengaruhi hubungan diplomatik antara AS dan China. Pertukaran diplomatik dan komunikasi politik antara kedua negara mengalami ketegangan akibat perbedaan pandangan dan kebijakan yang saling bertentangan. Diplomasi ekonomi dan politik menjadi lebih rumit dan sulit dilakukan dalam konteks perang dagang ini.
4. Implikasi Keamanan Nasional: Perang dagang ini juga memiliki implikasi terhadap keamanan nasional kedua negara. Kedua belah pihak menganggap isu perdagangan sebagai bagian dari pertempuran yang lebih besar untuk pengaruh dan kekuasaan. Persaingan di sektor teknologi, keamanan cyber, dan industri pertahanan menjadi semakin rumit dan berpotensi mempengaruhi kerja sama keamanan dan intelijen antara AS dan China.
5. Dampak pada Isu Global: Perang dagang ini juga berdampak pada isu-isu global yang melibatkan AS dan China. Kedua negara memiliki peran kunci dalam isu-isu seperti perubahan iklim, penanggulangan pandemi, dan stabilitas ekonomi global. Ketegangan politik dan perdagangan antara keduanya dapat menghambat kerja sama dalam memecahkan masalah global dan mencapai kesepakatan multilateral.
Dalam keseluruhan, perang dagang antara AS dan China telah mempengaruhi hubungan politik antara kedua negara tersebut. Ketegangan meningkat, negosiasi terhambat, dan isu-isu keamanan nasional menjadi lebih kompleks. Dalam konteks politik global, perang dagang ini juga berdampak pada isu-isu internasional yang memerlukan kerja sama antara AS dan China.
Akibat dari ketegangan yang makin memanas terdapat juga upaya diplomasi yang dilakukan untuk meredakan ketegangan antara Amerika Serikat dan China, upaya yang dilakukan sebagai berikut:Â
1. Pertemuan Tingkat Tinggi: Para pemimpin dari AS dan China telah melakukan pertemuan tingkat tinggi untuk membahas isu-isu yang mempengaruhi hubungan bilateral. Pertemuan ini mencakup diskusi tentang perdagangan, keamanan, dan isu-isu global lainnya. Pertemuan di tingkat kepala negara atau tingkat menteri luar negeri dapat memberikan kesempatan bagi kedua pihak untuk saling berkomunikasi dan mencari titik kesepakatan.
2. Dialog dan Konsultasi: AS dan China juga terlibat dalam dialog dan konsultasi reguler melalui berbagai kanal diplomatik. Pertemuan bilateral, seperti dialog ekonomi dan dialog keamanan, diadakan untuk membahas isu-isu yang mempengaruhi hubungan kedua negara. Melalui dialog ini, kedua pihak dapat memperjelas kekhawatiran, membangun saling pengertian, dan mencari solusi yang saling menguntungkan.
3. Kerja Sama Sektor-Sektor Tertentu: Meskipun ketegangan politik meningkat, masih ada upaya untuk menjaga kerja sama dalam sektor-sektor tertentu. Misalnya, dalam isu perubahan iklim, AS dan China telah mengadakan pertemuan dan merumuskan kesepakatan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Kerja sama dalam bidang kesehatan dan pertukaran pendidikan juga tetap berlanjut.
Menurut saya ada beberapa hal yang saya setujui terhadap fenomena perang dagang tersebut seperti perlindungan industri dalam negeri, bahwa perang dagang ini merupakan upaya AS untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan yang tidak adil. Tarif impor tambahan yang diberlakukan terhadap produk China bertujuan untuk mendorong konsumen di AS untuk membeli produk-produk yang diproduksi secara lokal. Dengan cara ini, perang dagang dapat membantu mempertahankan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Dalam sektor defisit perdagangan sangat berpengaruh, AS dan beberapa pihak berpendapat bahwa China telah melakukan praktik perdagangan yang tidak adil, seperti transfer teknologi yang dipaksa, pelanggaran hak kekayaan intelektual, dan subsidi negara yang merugikan perusahaan asing. Dalam hal ini, perang dagang dianggap sebagai respons yang diperlukan untuk menekan China agar mengubah kebijakan perdagangannya yang tidak adil dan menciptakan aturan yang lebih seimbang dalam perdagangan internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H