Setelah dari Kenya, Jokowi lanjut bertolak ke Tanzania. Dalam lawatannya ke Tanzania, Jokowi menyampaikan potensi kerja sama dua negara. Jokowi mengatakan bahwa Indonesia dapat menjadi mitra strategis Tanzania di bidang energi. Indonesia berminat untuk mengelola Blok Mnazi Bay bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia. Disamping itu, Indonesia juga ingin bekerja sama dalam pengelolaan sektor gas alam menjadi pupuk dan bahan kimia.
Selain di sektor energi, Jokowi ingin agar sektor kesehatan Indonesia dapat merambah pasar Tanzania. Kerja sama tersebut dibuat dalam bentuk ekspor obat oleh Indonesia untuk memenuhi kebutuhan farmasi di Tanzania.Â
Untuk memperkokoh predikat negara agraris, Indonesia turut bekerja sama dalam bidang pertanian. Keterlibatan Indonesia tersebut merupakan bagian dalam pembentukan desain besar Afrika lima tahun kedepan. Jokowi mengatakan rencana revitalisasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Petani (FARTC) di Morogoro Tanzania sebagai proyek kerja sama antarnegara perlu segera direalisasikan. Keterlibatan Indonesia tersebut merupakan bagian dalam pembentukan desain besar Afrika lima tahun kedepan.
Jokowi melanjutkan kunjungannya ke Mozambik di hari ketiga. Bersama Mozambik, Indonesia telah melakukan kerja sama di berbagai bidang. Itu dibuktikan dengan kepemilikan Mozambik atas  PTA, sekaligus menjadi negara di Afrika pertama yang memilikinya. Jokowi juga berencana agar kerja sama dengan Mozambik dapat berlangsung melalui skema Bilateral Investment Treaty (BIT).
Di hari terakhir, Jokowi mengunjungi Afrika Selatan. Di Afrika Selatan, Jokowi hadir untuk memenuhi undangan KTT BRICS. Undangan tersebut diberikan pada Jokowi bukan dalam kapasitas sebagai negara anggota BRICS, melainkan Indonesia merupakan sahabat Afrika Selatan. Selain itu, undangan tersebut juga merupakan bentuk undangan balasan, lantaran Indonesia juga mengirimkan undangan kepada Afrika Selatan pada gelaran KTT G20.
Pola hubungan Indonesia dengan Afrika tak lagi sebatas hubungan antarwilayah tertindas. Keberadaan duta besar Kenya dan Tanzania di Indonesia menandai hubungan dengan masing-masing negara telah memasuki babak baru. Sementara, bagi Mozambik, adanya kemitraan di sektor dagang bersama Indonesia telah menjadi tonggak kebangkitan ekonomi dua kawasan. Begitu pula dengan manuver Afrika Selatan yang secara progresif bermain di tatanan teratas ekonomi global.
Perlu ditegaskan bahwa agenda Jokowi melawat ke Afrika, selain untuk meningkatkan kerja sama, juga merekatkan kembali simpul solidaritas Global South. Jokowi ingin agar negara-negara berkembang mampu berbicara banyak di forum-forum global. Sehingga, kesenjangan antarwilayah dapat ditekan melalui penguatan lintas sektor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H