Pandemi COVID-19 telah memasuki fase new normal atau kenormalan baru. Namun demikian tidak membuat instansi pendidikan tergesa gesa dalam mengambil tindakan masuk sekolah.Â
Hingga hari ini seluruh instansi pendidikan masih menggunakan sistem online dari rumah masing-masing, tidak terkecuali ujian/penilaian yang akan dilaksanakan.
Sesuai dengan kalender akademik di berbagai daerah, Ujian Akhir Semester 2 atau Penilaian Akhir Semester akan segera dilaksanakan di awal bulan juni. Mengingat keadaan yang belum menentu, instansi pendidikan menggunakan sistem ujian online dirumah masing-masing.Â
Hal ini tentunya meningkatkan resiko kecurangan siswa yang lebih tinggi daripada ujian offline di sekolah. Berikut penulis sajikan beberapa kecurangan siswa dalam menghadapi ujian online.
Baca juga : Keluh-kesah Mahasiswa Belajar Online
Membuka buku paket atau catatan. Buku paket dan buku catatan memang sangat menguntungkan apabila dibaca ketika mengerjakan soal online. Tingkat kebenaran jawaban yang berada di dalam buku paket dan buku catatan juga tidak bisa diragukan lagi.Â
Oleh karenanya, untuk menghindarkan siswa menjiplak/menggunakan jawaban yang berasal dari buku bapak/ibu guru dapat memberikan soal analisis yang menguji nalar siswa. Sehingga siswa dapat memberikan jawaban sesuai dengan gagasan/pendapatnya masing-masing.
Membuka internet. Internet telah memberikan banyak sekali referensi dalam kegiatan belajar mengajar. Kini, internet dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk mempermudah berbagai hal, salah satunya membantu mereka untuk mendapatkan jawaban yang tepat.Â
Baca juga : Tantangan Baru! Siswa Belajar Online Selama Pandemi Covid-19
Situs-situs tersebut dapat mendeteksi jawaban siswa anda yang mencontek/menjiplak dari internet.
Kerjasama melalui grup chat. Komunikasi saat pandemi COVID-19 memang sedikit terhambat akibat tidak dapat bertemu secara tatap muka. Namun, berbagai solusi ditawarkan akibat laju moderenisasi, salah satunya adalah komunikasi melalui aplikasi whatsapp atau line.Â
Kedua aplikasi tersebut menawarkan fitur grup chat.Â
Dalam pelaksanaan ujian online, fitur grup chat dimanfaatkan peserta didik untuk bekerjasama dalam memecahkan suatu persoalan.Â
Baca juga :Â Program Pendampingan Belajar Online pada Masa Pandemi Covid-19 di Desa Sidodadi, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang
Untuk mensiasati hal tersebut para guru harus membaca jawaban-jawaban siswa. Apabila bapak/ibu guru menemukan jawaban siswa yang sama mungkin saja mereka bekerjasama melalui grup chat aplikasi pesan online.
Saya sebagai penulis konten ini mengajak kepada para pelajar untuk senantiasa menegakkan kejujuran dan menjunjung tinggi integritas kita sebagai generasi muda berpendidikan. Berani Jujur Hebat, merupakan semboyan yang saat ini menjadi penting urgensi nya. Selamat mengerjakan ujian online, salam sukses.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H