Zaman modern ini masyarakat Indonesia mulai sadar dalam menjaga pola hidup yang sehat. Hal itu dikarenakan masyarakat Indonesia pernah mengalami wabah Covid-19 yang telah menyebabkan dampak negatif bagi masyarakat dikarenakan pola hidup yang kurang sehat sehingga menjadikan penyakit ini dapat mudah menyerang orang tua, orang dewasa, sampai anak muda.Â
Peristiwa itulah membuat anak-anak muda dan juga para orang tua jadi sadar akan pentingnya gaya hidup sehat. Gaya hidup sehat dapat dimulai dengan mengkonsumsi makanan-makanan yang bergizi . Melansir dari laman WHO "A Healthy Lifestyle" 6 Mei,2010 ada 12 langkah makan sehat yaitu:
Makan makanan bergizi berdasarkan variasi makanan yang terutama berasal dari tumbuhan, bukan hewan.
- Makan roti, biji-bijian, pasta, nasi atau kentang beberapa kali sehari.
- Makan berbagai sayuran dan buah-buahan, sebaiknya yang segar dan lokal, beberapa kali sehari ( setidaknya 400g per hari ).
- Pertahankan berat badan antara batas yang direkomendasikan ( BMI 18,5-25 ) dengan melakukan aktivitas fisik tingkat sedang hingga kuat, sebaiknya setiap hari.
- Kontrol asupan lemak ( tidak lebih dari 30% energi harian ) dan ganti sebagian besar lemak jenuh dengan lemak tak jenuh.
- Ganti daging berlemak dan produk daging dengan kacang-kacangan, polong-polongan, ikan, unggas, atau daging tanpa lemak.
- Gunakan susu dan produk susu (kefir, susu asam, yoghurt, dan keju) yang rendah lemak dan garam.
- Pilih makanan yang rendah gula, dan makan gula bebas secukupnya, batasi frekuensi minuman manis dan permen.
- Pilih diet rendah garam. Asupan total garam tidak boleh lebih dari satu sendok teh ( 5g ) per hari, termasuk garam dalam roti dan makanan olahan, diawetkan, dan diawetkan.( Iodisasi garam harus universal di mana kekurangan yodium merupakan masalah )
- WHO tidak menetapkan batasan khusus untuk konsumsi alkohol karena bukti menunjukkan bahwa solusi ideal untuk kesehatan adalah tidak minum sama sekali, jadi lebih sedikit lebih baik.
- Siapkan makanan dengan cara yang aman dan higienis. Kukus, panggang, rebus, atau microwave untuk membantu mengurangi jumlah lemak tambahan.
- Promosikan ASI eksklusif hingga 6 bulan, dan pengenalan makanan pendamping yang aman dan memadai sejak usia sekitar 6 bulan. Dorong kelanjutan pemberian ASI selama 2 tahun pertama kehidupan.
Berdasarkan data-data tersebut sebaiknya kita ikuti dan diterapkan dalam kehidupan kita karena kesehatan adalah sebuah anugerah yang diberi oleh Tuhan untuk kita jaga. Seperti pepatah, Â "Lebih baik mencegah dari pada mengobati".
