Â
FIFA (Belum) Memutuskan dan Bebalnya 'Penyuka' (K)PSSI
Hasil pertemuan utusan FIFA dengan seluruh stake holder sepakbola Indonesia masih sebatas rekomendasi, belum menjadi keputusan final karena masih harus dibawa ke rapat exco FIFA bulan Desember nanti. Jadi publik harus tetap bersabar dengan perkembangan selanjutnya dan tidak terpengaruh lagi dengan propaganda miring selama ini.
Sudah menjadi rahasia umum, para pendukung fanatik (K)PSSI adalah orang-orang yang sangat amat pandai memanfaatkan keadaan. Pelintir memelintir berita merupakan makanan sehari-hari selain nasi bungkus jatah harian mereka. Setelah kedatangan utusan FIFAÂ yang merekomendasikan dibentuknya Tim Ad Hoc, kembali menjadi ajang pelintiran fakta. Seolah-olah dengan akan dibentuknya Tim Ad Hoc yang juga melibatkan (K)PSSI berarti 'seperti memaksa' pemerintah untuk mengakui keberadaan (K)PSSI.
Padahal kalau mau dibalik justru akan membuat malu mereka sendiri, bahwa dengan dibentuknya Tim Ad Hoc yang melibatkan pemerintah, berarti memaksa (K)PSSI untuk mengakui pemerintah sebagai salah satu stake holder yang berhak terlibat mengatur tata kelola sepakbola Indonesia.
Dan sebenarnya, kalau mengikuti jalan pikiran mereka, tanpa dipaksapun pemerintah masih mengakui keberadaan PSSI, karena yang dibekukan pemerintah adalah kepengurusan dan kegiatan PSSI nya, bukan pembubaran PSSI. Jadi jangan guyonan lagi dengan istilah membakar lumbung untuk memusnahkan tikusnya, malah akan ditertawakan oleh sejarah.
Â
Reformasi dan Revolusi Sepakbola Indonesia Belum Selesai
Kedatangan utusan FIFA ke Indonesia telah membawa hasil positif terhadap sepakbola Indonesia selanjutnya, kalaupun nanti akhirnya FIFA telah membentuk Tim Ad Hoc sampai dengan suspend FIFA dicabut, bukan berarti perjuangan telah selesai. Saya berharap para pejuang reformasi tetap mengawasi dan kritis terhadap kinerja (K)PSSI, Menpora, dan Tim Ad Hoc dalam membenahi sepakbola Indonesia sampai terwujud tata kelola sepakbola Indonesia yang baik terutama perlindungan terhadap pemain & perangkatnya, klub dan legalitasnya yang profesional, penumpasan match fixing dan transparansi pengelolaan liga dan federasinya.
Sampai dengan itu semua belum terwujud, para pejuang yang selama ini independen semoga masih sabar menghadapi arogansi, fitnah dan hujatan para 'penyuka' (K)PSSI dan terus rapatkan barisan untuk tetap .... LAWAN !!!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI