Kemarin, sebuah letupan revolusi telah dimulai di Surabaya. Lagi-lagi, arek-arek Surabaya-lah yang memulai awal perjuangan dan berani melawan tirani mafia. Salut dan respect terhadap perjuangan Arek Bonek yang selama ini tak pernah goyah untuk memperjuangkan kebenaran.
Pergerakan yang dilakukan Arek Bonek hari minggu kemarin telah berhasil menunjukkan bahwa hanya Bonek-lah satu-satunya suporter yang mewarisi darah pahlawan-pahlawan Soerabaia '45. Sikap menolak takluk dan berani melawan tirani yang dimiliki pejuang Soerabaia '45 dapat kita rasakan kembali kemarin saat arek-arek Bonek turun ke jalan menyuarakan aspirasinya.
Berhasilkah Perjuangan Arek Bonek ?
Perjuangan Arek Bonek hari minggu kemarin bisa dikatakan sangat berhasil, meskipun Kongres Bejat (K)PSSI bisa selesai walau dengan dipercepat pelaksanaannya karena tekanan bonek, tapi aksi kemarin telah membuat (K)PSSI kelimpungan hingga (K)PSSI harus merilis pernyataan pers tentang status Persebaya 1927.
Sebagaimana 'buku putih' yang diterbitkan (K)PSSI untuk mengelabui publik, maka rilis yang dikeluarkan (K)PSSI kemarin juga setali tiga uang dengan buku putih tersebut. Buku putih dan rilis (K)PSSI tersebut mengindikasikan bagaimana paniknya (K)PSSI menghadapi gempuran-gempuran arek Bonek yang terus menyerukan kebenaran.
Kepanikan (K)PSSI terhadap aksi bonek juga ditunjukkan oleh media-media propaganda (K)PSSI melalui akun-akun 'tebar pesona' milik bapak kami di kanal bola tercinta ini. Tak cukup dengan akun-akun senior pemuja mafia bahkan akun-akun ababil propaganda 'artis ABG' pun ikut tebar pesona dan menjamur memuja muji bapak kami yang sekarang menguasai PSSI.
Kembali ke aksi arek bonek kemarin, aksi kemarin selain diberitakan oleh media-media nasional dan media-media pro (K)PSSI bahkan juga di tweet langsung oleh akun @changeFIFA sebagai salah satu media publik internasional.
Strategi untuk 'Membunuh' Persebaya Gadungan (Persikubar)
Setelah kompak melakukan aksi-aksi damai untuk memperjuangkan kebenaran, kini saatnya arek-arek Bonek untuk 'membalas' perlakuan (K)PSSI yang telah mencoba membunuh Persebaya 1927. Jika kemarin-kemarin arek bonek fokus untuk memperjuangkan eksistensi Persebaya 1927, maka arek bonek saat ini juga harus memulai gerakan untuk 'membunuh' Persebaya Gadungan.
Berikut dua poin masukan yang mungkin harus dilakukan bonek untuk memberikan sedikit perubahan terhadap perjuangan arek-arek bonek.
1. Boikot Pertandingan Persebaya Gadungan
Saya yakin bonek tetap kompak dan setia pada klubnya yaitu Persebaya 1927, untuk itulah poin pertama ini pasti bonek akan sukarela melaksanakannya.
Unsur keuntungan dari klub salah satunya adalah dari pemasukan penjualan tiket pertandingan, jika klub minim pemasukan penjualan tiket yang jelas-jelas didapat dari suporter setianya, maka goyanglah finansial klub itu sendiri.
2. Tolak Setiap Pertandingan Persebaya Gadungan di Surabaya
Nah, ini yang sangat penting. Walaupun klub Gadungan tersebut dengan 'kekuatan hitamnya' sudah berhasil mendapatkan jaminan Gelora Bung Tomo sebagai basisnya, saya berharap bonek tetap konsisten untuk menolak klub Gadungan tersebut untuk bisa berlaga di Surabaya.
Bagaimana menolaknya ? Yaitu, tetap melakukan aksi-aksi damai seperti hari minggu kemarin disaat akan berlangsungnya jadwal klub Gadungan tersebut berlaga di Surabaya. Masyarakat Surabaya khususnya Bonek harus bisa menunjukkan ke publik terutama kepada aparat terkait bahwa rakyat Surabaya menolak klub Gadungan tersebut eksis di Surabaya.
Jika ini berhasil, maka klub Gadungan tersebut mau tidak mau harus memindahkan tempat bertandingnya ke kota lain yang akan menguras biaya yang sangat besar karena harus 'boyongan ke luar kota' setiap kali pertandingan kandang.
Dengan poin pertama diatas yang memaksa klub Gadungan tersebut minim pemasukan dari penjualan tiket ditambah dengan poin kedua yang harus 'nambah biaya boyongan' setiap kali pertandingan kandang, maka kemudian bocorlah finansial klub gadungan itu dengan sendirinya yang kemudian diikuti mateknya klub gadungan kesayangan bapak kami tersebut.
---
Dengan aksi-aksi yang dilakukan arek bonek, bisa menjadi inspirasi bahwa masih ada harapan untuk membebaskan sepakbola Indonesia dari cengkeraman KPSI sebagai biang kerok kehancuran. Propaganda-propaganda akun-akun bapak kami yang menyebutkan bahwa (K)PSSI sudah di jalan yang benar bisa dijadikan indikasi bahwa pernyataan-pernyataan tersebut adalah sebuah penghiburan kepada pemujanya untuk menutupi kebusukannya.
Sebenarnya, kebusukan apa sih yang ditutupi (K)PSSI sehingga (K)PSSI harus meyakinkan kepada publik bahwa mereka sudah di track dan jalan yang benar ??!!
Pengaturan organisasi dengan cara 'seenak udel bapak kami' sudah tidak cocok dilakukan di era keterbukaan informasi saat ini, karena kebusukan-kebusukan telah mulai bermunculan dan tercium oleh tunas-tunas muda pejuang Suroboyo hingga membangkitkan gairah mereka untuk terus membela kebenaran dan .... LAWAN !!!
---
Berikut link video inspiratif dari arek-arek bonek ketika memulai perjuangan melawan tirani :
http://www.youtube.com/watch?v=bzeArTDxqcs&feature=youtu.be
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H