Inilah yang mungkin terjadi jika syarat-syarat kontrak tersebut benar-benar sesuai dengan syarat diatas.
Kontrak Antara Pengurus dan Pemain
Namun jika ternyata dalam kontrak tersebut Persebaya hanya menggunakan nama klub atau bahkan nama pribadi pengurus klub, maka inilah pukulan telak selanjutnya yang akan diterima Persebaya 1927 karena kecerobohan pengurusnya.
Dalam hal kontrak tersebut, maka Persebaya 1927 akan semakin sulit mendapatkan pengakuan dari FIFA terkait hukuman yang ditujukan kepada Persebaya karena tidak ada bunyi kontrak yang menyebutkan PT. PI maupun PT. PPI dalam kontrak dengan Serge Ngankou. Dan FIFA mungkin tetap menganggap Persikubar sebagai Persebaya sebagaimana informasi yang mereka terima selama ini.
Poin inilah yang saya kawatirkan menjadi bumerang bagi Persebaya 1927 mengingat pengelolaan klub-klub profesional di Indonesia yang tidak profesional. Banyak pengurus klub-klub yang begitu menyepelekan hitam diatas putih hanya karena menghindari tuntutan dikemudian hari.
Jika ini terjadi saya berharap kepada pengurus Persebaya 1927 dan boneknya untuk tidak menyerah dan tetap memperjuangkan hak-haknya dengan elegan sebagaimana selama ini telah mereka tempuh. Tetap mematuhi aturan dan hukum sekaligus mencari celah baru untuk menunjukkan kepada publik bahwa yang benar itu adalah benar.
Nah kawan, hanya sedikit spekulasi dari hasil khayalan tingkat tinggi, tak perlu berlebihan menanggapi bahkan sampai harus menyajikan sirkus yang mempecundangi diri. Toh kebenaran akan mudah membuka diri jika didorong oleh semangat, kesabaran dan ... LAWAN !!!
---
@dzakypraja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H