Mohon tunggu...
Dzakwan Ariqah
Dzakwan Ariqah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Institut Teknologi Bandung

Senang menulis kalau gabut

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Revolusi AI dan Evolusi Kognitif

2 Februari 2025   00:13 Diperbarui: 2 Februari 2025   00:14 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustasi Manusia dan AI. Sumber gambar: hukumonline

Kunci menghadapi transformasi AI adalah keseimbangan. AI seharusnya menjadi alat yang mendukung dan meningkatkan kecerdasan manusia, bukan menggantikannya.  

Pendidikan memegang peran penting dalam hal ini. Kurikulum sekolah harus menekankan pentingnya berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, bukan sekadar hafalan atau tugas yang bisa diselesaikan dengan bantuan AI. Anak-anak perlu diajarkan cara mengevaluasi informasi dari AI, bukan menerimanya begitu saja.  

Di dunia kerja, perusahaan perlu menciptakan budaya di mana AI digunakan sebagai asisten, bukan pengganti manusia. Keputusan penting harus tetap melibatkan analisis mendalam dari manusia, bukan hanya mengandalkan data algoritma. Dengan cara ini, AI akan menjadi alat yang memperkuat kapasitas berpikir manusia, bukan melemahkannya.  

Pada akhirnya kehadiran AI seperti DeepSeek adalah revolusi yang tak terhindarkan. Namun, bagaimana kita beradaptasi dengan perubahan ini akan menentukan masa depan perkembangan otak dan pola pikir manusia. Jika digunakan dengan bijak, AI bisa menjadi katalis bagi evolusi kognitif yang luar biasa, membantu manusia berpikir lebih cepat dan kreatif.  

Sebaliknya, jika kita terlalu bergantung pada AI, kita berisiko kehilangan esensi kemanusiaan yakni kemampuan untuk berpikir, meragukan, berimajinasi, dan menciptakan sesuatu yang benar-benar baru. Tantangan terbesar bukanlah persaingan antara AI Tiongkok dan Amerika, tetapi bagaimana manusia bisa mempertahankan kemandirian berpikir di era kecerdasan buatan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun